Ahad 30 Jun 2024 05:55 WIB

Tentara Israel Terus Bertumbangan di Shujaiya

Perlawanan sengit masih dilancarkan pejuang Palestina di Shujaiya.

Red: Fitriyan Zamzami
Tentara IDF mengeluarkan prajurit yang terluka dari Jalur Gaza dalam foto tak bertanggal yang dirilis 1 Januari 2023.
Foto:

Shujaiya dulunya merupakan lingkungan padat penduduk dan penuh dengan kehidupan. Namun militer Israel telah meratakan seluruh wilayah tersebut dalam dua serangan darat, menjadikannya kota hantu yang hampir tidak ada jejak kehidupan manusia, lapor koresponden Aljazirah Arabia, Ismail al-Ghoul.

“Seluruh wilayah telah hancur total, diratakan oleh pasukan pendudukan Israel. Pasukan melakukan dua serangan darat ke Shujaiya. Sekarang, tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia,” kata al-Ghoul. “Sekarang menjadi kota hantu.”

Saat al-Ghoul dan kru Aljazirah sedang syuting, mereka menemukan sesosok mayat tergeletak di tengah tempat yang dulunya merupakan tempat perlindungan sementara. Tidak ada seorangpun yang bisa mendekati jenazah untuk menguburkannya karena takut menjadi sasaran pasukan Israel.

Jenazah pria tersebut merupakan salah satu dari beberapa jenazah yang ditemukan tergeletak di tanah, selain itu banyak korban luka-luka yang terdampar tanpa bantuan apapun. Tentara Israel mengatakan pasukannya melanjutkan operasi di Shujaiya dan “bertempur secara bersamaan di atas dan di bawah tanah”.

Pada Desember lalu, IDF melaporkan kerugian besar dalam serangan darat ke wilayah Shujaiya. Kala itu, belasan tentara Israel ditewaskan Brigade al-Qassamdalam operasi serangan bersama Brigade al-Quds dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya.

Pukulan telak di Shujaiya saat itu membuat pasukan elite Israel, Brigade Golani, dipaksa mundur dari Gaza. IDF juga mengumumkan pemecatan salah satu komandan brigade itu sehubungan kekalahan dalam pertempuran di Shujaiya.

Wilayah Shujaiya dinamai merujuk Shuja' al-Din Uthman al-Kurdi komandan dalam pasukan Kesultanan Ayyubiyah. Ia gugur dalam pertempuran melawan pasukan Salib di wilayah itu pada abad ke-13. Sebelum serangan Israel, Shujaiya memiliki populasi 92.000 orang di wilayah seluas 6 kilometer persegi, menjadikannya salah satu daerah terpadat di Jalur Gaza.

Warga Gaza kerap mengaitkan nama wilayah itu dengan kata Arab "shajaah" yang artinya "keberanian", menengok sejarah panjang perlawanan di sana. Pada 6 Oktober 1987, tepat sebelum pecahnya Intifada Pertama, Shujaiya adalah tempat konfrontasi bersenjata antara Jihad Islam Palestina dan IDF. Bentrokan tersebut mengakibatkan kematian seorang petugas IDF dan empat pejuang Jihad Islam.

Pada 2014, di wilayah itu terjadi juga pertemputan antara pasukan Israel dan Brigade al-Qassam pada 20 Juli selama serangan Israel ke Gaza tahun itu.  Menurut IDF, wilayah itu telah menjadi bentang pejuang Palestina yang antara tanggal 8 dan 20 Juli menembakkan lebih dari 140 roket ke Israel setelah pecahnya perang.

Pertempuran di Shujaiya saat itu adalah yang tersengit sepanjang sejarah konflik Israel melawan pejuang Palestina.  PBB menyatakan bahwa antara 19-20 Juli, 55 warga sipil, termasuk 19 anak-anak dan 14 perempuan, terbunuh akibat tindakan IDF. 

Berapa total tentara Israel tewas?... Baca halaman selanjutnya

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement