Selasa 02 Jul 2024 11:38 WIB

Terduga Hacker PDNS Janji Beri Kunci Data Secara Gratis dan Minta Maaf ke Rakyat Indonesia

Brain Chiper Gang mengklaim sebagai peretas Pusat Data Nasional di Indonesia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Hacker (Ilustrasi)
Foto:

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto pada Senin (1/7/2024) menggelar rapat dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi serta Kepala Badan Siber Sandi Negara Hinsa Siburian membahas soal bocornya data nasional akibat peretasan Pusat Data Nasional (PDN) 2. Rapat di kantor Kemenko Polhukam itu digelar tertutup.

Namun, sebelum rapat dimulai, beberapa pejabat sempat terlihat hadir di kantor Kemenko Polhukam, di antaranya Budi Arie Setiadi, Hinsa Siburian dan Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah. Budi Arie sempat diberondong pertanyaan oleh wartawan ketika hadir di Kantor Kemenko Polhukam, namun enggan meladeni pertanyaan tersebut dan memilih masuk ke ruang rapat,

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada pekan lalu, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa berdasarkan temuan dari timnya, pelaku serangan siber terhadap PDNS 2 di Surabaya adalah aktor non-negara atau non-state actor dengan motif ekonomi.

"Di forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka, ini non-state actor dengan motif ekonomi," ujar Budi Arie, Kamis (27/6/2024).

Budi Arie mengatakan dalam analisis terhadap serangan siber tersebut, terdapat dua kemungkinan pelaku, yaitu aktor negara (state actor) atau non-negara (non-state actor).

Dengan adanya identifikasi bahwa serangan siber dilakukan oleh aktor non-negara, hal itu membuatnya bersyukur, apabila serangan siber itu dilakukan aktor negara, maka dampak yang ditimbulkan bisa lebih berat dan kompleks.

"Itu sudah Alhamdulillah dulu, karena kalau yang menyerang negara itu berat. Seperti beberapa bulan lalu pemerintah Arab Saudi diserang oleh hacker Iran karena negara aktornya, itu berat," ucap dia.

Budi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melaporkan perkembangan pemulihan PDNS 2 secara berkala dan terus berupaya agar pemulihan bisa dilakukan secepatnya. Sebelumnya, Budi Arie mengatakan bahwa pihak yang menyerang PDNS 2 meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat.

"Iya menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS," kata Budi Arie dijumpai di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin pekan lalu.

 

 

photo
Karikatur Opini Republika : Data Pribadi DPT Bocor - (Republika/Daan Yahya)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement