Bertahun-tahun kemudian, Rasulullah SAW berhasil membebaskan Makkah. Beberapa bulan berselang, beliau wafat. Adapun Suraqah diberi usia panjang oleh Allah SWT sehingga turut berperan dalam misi pembebasan Persia.
Dalam Perang Qadisiyah—sekira enam tahun sebelum Perang Nahavand—Muslimin berhasil mengalahkan pasukan Persia. Panglima Sa’ad bin Abi Waqqash membawa banyak harta rampasan perang ke Madinah. Di hadapan khalayak, Khalifah Umar bin Khattab secara tak terduga memanggil Suraqah.
Amirul mukminin menyuruhnya untuk memakai seluruh busana raja Persia, lengkap dengan gelang, jubah, dan mahkotanya. Setelah itu, Suraqah dipandanginya dari kaki hingga ujung rambut, dan berkata, “Masya Allah, betapa gagahnya seorang anak Desa Madlaji memakai ini!”
Mendengar itu, air mata Suraqah pun pecah. Sebab, dirinya teringat lagi akan perkataan Rasulullah SAW dahulu. “Demi Allah, kekasihku (Nabi SAW) tidak pernah berbohong! Kekasihku tidak pernah berbohong!” serunya sambil menangis tersedu-sedan.