Apa saja ciri-ciri Ruwaibidhah? Ini dia tiga ciri utamanya.
1. Imoralitas
Ciri Ruwaibidhah yang pertama adalah tidak bermoral. Orang yang termasuk golongan Ruwaibidhah ini ikut berbicara tentang komunitas dan masyarakat meskipun dia sebenarnya tidak mampu melakukannya. Pada zaman yang sudah bobrok itu, Ruwaibidhah akan menjadi salah satu orang yang paling tidak berarti, paling kecil, dan tercela. (Abu Ubaid al-Qasim bin Salam al-Harawi (1984), Ghareeb al-Hadith)
2. Senang dengan Jabatan dan Uang
Dalam bukunya "Westernisasi Islam (edisi pertama)", Hamoud bin Abdul Rahman Al-Tuwaijri menjelaskan, Ruwaibidhah termasuk orang-orang yang senang dengan jabatan dan uang yang jauh dari Allah SWT, dan di antara ciri-cirinya yang disebutkan dalam beberapa hadis adalah dia adalah orang yang bodoh, tidak bermoral, tidak berarti, dan hina. Selain itu pada kenyataan bahwa dia adalah orang yang tidak mempedulikannya.
3. Banyak Bicara
Salah satu yang menjadi ciri Ruwaibidhah juga adalah banyak bicara tanpa kehati-hatian, dan ini termasuk sifat yang dibenci Nabi, sesuai dengan sabda beliau:
وإنَّ أبغَضَكم إليَّ وأبعَدَكم منِّي في الآخرةِ أسوَؤُكم أخلاقًا المُتشدِّقونَ المُتفيهقونَ الثَّرثارونَ
Artinya: "Dan, sungguh yang paling aku benci di antara kalian dan paling jauh duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling buruk akhlaknya, yaitu al-mutasyaddiquun, al-mutafaihiquun, dan al-tsatsaruun." (Bashar Al-Qahwaji, //Zaman Al-Ruwaibidhah//)
Al-tsartsaruun yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah orang yang banyak bicara. Golongan yang dibenci Nabi SAW ini adalah pembual atau pendusta yang banyak cakap serta pandai pula bersilat lidah.