Sabtu 13 Jul 2024 15:00 WIB

Unie Eropa akan Dorong Pemangkasan Emisi di COP29

Saat ini Uni Eropa merupakan kontributor pendanaan iklim terbesar di dunia.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Logo COP29 Azerbaijan
Foto: Azertac
Logo COP29 Azerbaijan

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Rancangan posisi negosiasi Uni Eropa yang akan disampaikan pada Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) November mendatang mengungkapkan blok tersebut akan menekan negara-negara untuk menindaklanjuti janji beralih dari bahan bakar fosil. COP29 yang digelar di Baku, Azerbaijan akan fokus pada pendanaan iklim.

Negara-negara perekonomian besar, termasuk beberapa negara anggota Uni Eropa ditekan berkomitmen menyalurkan dana ke negara yang lebih miskin untuk membantu mereka mengatasi dan beradaptasi pada dampak perubahan iklim. Dalam rancangan posisi yang dapat direvisi sebelum finalisasi engungkapkan Uni Eropa berharap di COP29 mereka dapat meraih kesepakatan target pendanaan perubahan iklim global yang baru.

Baca Juga

Namun rancangan itu menunjukkan Uni Eropa juga memiliki tuntutan lain, termasuk mendorong negara-negara meningkatkan upaya mereka dalam memangkas emisi sesuai yang disepakati dalam COP28 tahun lalu di Dubai untuk beralih dari bahan bakar fosil.

"(Semua negara harus mengupayakan janji iklim nasional yang baru) Sesuai dengan target 1,5 derajat Celsius dan tujuan transisi energi yang disepakati di Dubai, terutama dalam beralih dari bahan bakar fosil, sementara meningkatkan tiga kali lipat kapasitas energi terbarukan dan melipatgandakan efisiensi energi tahunan pada tahun 2030," kata rancangan yang dilihat kantor berita Reuters, Jumat (12/7/2024). Negara-negara diberi tenggat waktu sampai 2025 untuk mengajukan janji iklim nasional mereka yang baru ke PBB.