REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengutus para nabi untuk umat mereka masing-masing, sesuai yang dikehendaki-Nya. Sebagai orang Islam, kita wajib mengimani adanya para nabi dan rasul Allah. Sekurang-kurangnya, 25 utusan Allah, yakni mereka yang namanya tersebut dalam Alquran.
Salah satu nabiyullah yang diutus pada masa sebelum Rasulullah SAW adalah Yahya AS. Ia merupakan utusan Allah untuk Bani Israil. Putra Nabi Zakaria ini juga disebut dalam literatur Nasrani sebagai Yohanes atau John.
Nabi Yahya dijelaskan memiliki kelebihan atau keistimewaan yang dijelaskan langsung oleh Allah SWT dalam Alquran. Kesalehan dan keistimewaannya telah diberitahu bahkan sebelum sang nabi lahir.
Allah SWT berfirman:
فَنَادَتۡهُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَهُوَ قَآٮِٕمٌ يُّصَلِّىۡ فِى الۡمِحۡرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيٰى مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوۡرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَ
"Kemudian para malaikat memanggilnya, ketika dia berdiri melaksanakan shalat di mihrab, 'Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat (firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi di antara orang-orang saleh'" (QS Ali 'Imran: 39).
Imam Nawawi dalam kitabnya Nashaihul Ibad menjelaskan seorang sahabat Nabi, Muhammad bin Ahmad ra berkomentar tentang firman Allah di atas dengan mengatakan:
“Allah menyebutkan, bahwa hamba Allah yang bernama Yahya jadi panutan karena kemenangannya atas empat hal, yaitu: menang melawan hawa nafsu, iblis, lisan, dan kemarahan.”
Dalam Tafsir Al-Muyassar, Nabi Yahya as dianugerahkan Allah kepada Nabi Zakariya as dengan sifat-sifatnya yang terpuji. Yahya as akan membenarkan kalimat yang datang dari Allah, yaitu Isa putra Maryam karena Isa diciptakan secara khusus melalui kalimat Allah. Nabi Yahya juga akan menjadi pemuka kaumnya dalam bidang keilmuan dan ketekunan beribadah.
Nabi Yahya juga dijelaskan selalu menahan dirinya dari segala macam kesenangan, termasuk kesenangan dengan wanita. Dia berkonsentrasi penuh dalam beribadah kepada Rabbnya sehingga digolongkan menjadi salah seorang Nabi yang saleh.
Dalam berbagai riwayat, Nabi Yahya as dijelaskan meninggal karena dibunuh demi menegakkan aturan Allah. Atas keistimewaan Nabi Yahya ini, Allah berfirman:
وَسَلٰمٌ عَلَيۡهِ يَوۡمَ وُلِدَ وَيَوۡمَ يَمُوۡتُ وَيَوۡمَ يُبۡعَثُ حَيًّا
"Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali" (QS Maryam: 15).