“Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, bahkan jika beberapa di antaranya mungkin tidak populer, untuk menjamin stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” kata Yaron pekan lalu setelah bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Menurutnya, jika pemerintah Israel hanya melaksanakan sebagian penyesuaian fiskal yang diperlukan, atau menunda persetujuan anggaran hingga tahun 2025, maka hal ini dapat menyebabkan peningkatan tambahan dalam premi risiko Israel.
"Ini merupakan hasil dari formulasi persepsi pasar bahwa rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto dalam arah tak terkendali," ujarnya.
Sekadar catatan, Israel menarik utang sebesar 160 miliar shekel pada tahun 2023. Setengah dari jumlah tersebut, yaitu 81 miliar shekel, baru didapat sejak pecahnya perang pada bulan Oktober. Jumlah itu meningkat dibanding 2022 sebesar 63 miliar shekel.