REPUBLIKA.CO.ID, Ustadz M Tatam Wijaya, Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat
Khutbah I
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِن سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، ﴿يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، ﴾وَقَالَ﴿ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ﴾وَقَالَ﴿ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمْ ﴾ صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ
BACA JUGA: Imbas Pergi ke Israel, PWNU DKI Jakarta Pecat Zainul Maarif dan Tiga Pengurus Lain
Sidang Jumat yang dirahmati Allah
Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. Dzat yang tak henti-hentinya melimpahkan karunia nikmat-Nya kepada kita semua, termasuk nikmat taufik, hidayah, nikmat berjamaah, dan nikmat ketenangan hati seperti sekarang ini.
Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Habibana Muhammad saw. Nabi yang selalu mengajari umatnya untuk memperbaiki hati. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah kepada para sahabat, para tabiin, tabi tabiinnya, hingga kepada kita semua selaku umatnya. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan hidayah untuk senantiasa mengikuti ajarannya dan kelak di akhirat mendapatkan syafaatnya.
Namun terlebih dahulu, khatib berwasiat khusus kepada diri khatib sendiri dan kepada jamaah jumat sekalian, marilah sama-sama mempertahankan serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, hanya dua hal itu yang paling berharga bagi kita nanti saat menghadap kepada-Nya.
Sidang Jumat rahimakumullah
Hati adalah bagian terpenting dalam diri kita. Mengapa disebut yang terpenting? Sebab hati menjadi penentu baik dan buruknya amalan anggota tubuh yang lain, sekaligus menjadi penentu bernilai atau tidaknya amal pemiliknya. Tak hanya itu, hati juga merupakan bagian yang paling mudah terpengaruh, mudah berubah, dan juga sulit diobati.
Tak heran bila para ulama tasawuf memiliki perhatian besar terhadap urusan yang satu ini. Salah satunya ialah Imam al-Ghazali. Dalam Kitab Minhajul ‘Abidin ia mengatakan bahwa siapa pun yang hendak menata laku amalnya, maka harus dimulai dengan menata hati. Namun, ia tidak akan mampu menata hatinya dengan baik, sebelum mengetahui lima hal prinsip tentangnya.
Selanjutnya...