Selasa 23 Jul 2024 09:02 WIB

Alquran Sebut Gunung Diam di Tempat tetapi Berjalan Laksana Awan, Ini Tafsir Ilmiahnya

Dalam ayat tersebut terungkap jika gunung yang dikira diam ternyata berjalan

Red: A.Syalaby Ichsan
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (21/7/2024). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 21 Juli 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III) itu mengalami 31 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya.
Foto:

b. Pergerakan kerak bumi

Teori ini dapat dijelaskan, berdasarkan asumsi  bahwa, di bawah kerak bumi (crust) terdapat lapisan eksistensi gunung. Lapisan lithosfer yang mengapung pada cairan padat (astenosphere). Lempeng lithosfer tidak berjalan dengan kecepatan yang sama dan diyakini berjalan lebih lambat dengan perjalanan waktu. Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya gerakan ini, namun ada dua hipotesis yang diajukan.

Pertama, convection spreading (penyebaran konveksi), yaitu bergeraknya lempeng sebagai akibat respons atas gerak panas yang tiba di dasar lithosfer dan gerakan ini lebih cepat pada masa geologi kuno, karena laju rotasi bumi yang lebih cepat dan bahan radioaktif yang lebih besar.

photo
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (21/7/2024). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 21 Juli 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III) itu mengalami 31 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya. - (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kedua, yaitu spreading (penyebaran gaya gravitasi). Yaitu, gerakan yang dapat dilihat dan dirasakan  oleh manusia, gerakan ini dapat terjadi secara  horisontal, vertikal, maupun kombinasi keduanya.  Gerak seperti inilah yang menyebabkan gempa  bumi. Sebagai contoh: gempa bumi yang terjadi di  Tokyo Jepang pada tahun 1923, sebuah tebing  sepanjang pantai Sagami bergerak vertikal ke atas  kira-kira 5 m. Sedangkan pergerakan horisontal di  San Fransisco pada tahun 1906. Pada saat ini jalan-jalan mengalami pergeseran hingga mencapai jarak dari 7 meter.

Dengan mengacu pada teori-teori ini, maka pergerakan gunung yang dimaksud ayat ini adalah, pergerakan yang dipandang oleh ahli geologi sebagai “Slow Movement”, pendapat ini didasari oleh, ayat tersebut yang secara tersirat menyatakan  pergerakannya yang tak dapat dirasakan, dengan adanya lafal tasabuha. (QS An-Naml ayat 88).

Sedangkan pendapat ahli geologi mengenai “Rapid Movement” dapat diasumsikan mengacu kepada ayat yang membicarakan keadaan gunung di hari kiamat, maupun gempa bumi yang terjadi saat ini.

Sebagai contoh Surah at-Tsr ayat 10, secara tersirat tidak menyatakan bahwa gerakannya tidak dapat dirasakan, bahkan lebih jauh lagi, ayat selan- jutnya menyebutkan kejadian akibat pergerakannya. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa “gempa bumi” terjadi karena pergerakan lempeng.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement