Rabu 14 Aug 2024 14:00 WIB

Belum Muktamar, DPC PKB ini Pastikan Dukung Cak Imin Kembali Jadi Ketua Umum

Cak Imin dinilai telah membawa PKB berkembang sangat pesat.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Foto: Dok PKB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendukung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk kembali menjadi Ketua Umum PKB periode 2024—2029 pada muktamar ke-6 di Bali, 24—25 Agustus 2024.

Ketua DPC PKB Kabupaten Kudus Mukhasiron di Kudus, Selasa (13/8), mengatakan bahwa hasil Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PKB Kudus pada Senin (12/8) malam secara bulat memutuskan untuk mencalonkan kembali Cak Imin memimpin kembali partai.

Baca Juga

Apalagi, kata dia, Cak Imin telah membawa PKB berkembang sangat pesat dan berhasil membawa PKB menambah perolehan kursi pada Pemilu 2024.

"Tidak berlebihan rasanya jika PKB Kudus menginginkan kembali mantan cawapres pada Pilpres 2024 ini untuk memimpin PKB periode 2024—2029," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa hal itu merupakan konsolidasi awal karena tidak mungkin pihaknya mengundang seluruh pengurus cabang, anak cabang, hingga badan otonom karena keterbatasan tempat.

Meskipun demikian, kata dia, nantinya juga akan mengumpulkan semua jajaran pengurus dari cabang, tingkat ranting, hingga anak ranting.

Terkait dengan rekomendasi partai untuk mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati, kata dia, tidak ada perdebatan lagi karena dari DPP PKB memberikan rekomendasi kepada bakal pasangan calon Samani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton.

Apalagi, lanjut dia, Samani Intakoris juga bersedia menjadi kader partai, termasuk keluarganya.

"Untuk itu, semua jajaran DPC PKB Kudus harus bahu-membahu memenangkan pasangan Samani Intakoris dan Bellinda Putri pada Pilkada 2024," ujarnya.

Terkait dengan program kerja, dia mengatakan bahwa program kerja pasangan itu senapas dengan PKB meskipun ada tambahan program pemberian tunjangan honor guru swasta untuk tenaga pendidik di lingkungan pondok pesantren.

Sementara itu, Sam'ani Intakoris menyatakan siap memperjuangkan tunjangan kesejahteraan untuk guru swasta, termasuk tenaga administrasi, ustaz, dan ustazah.

"Kami nanti akan melihat regulasinya dan kemampuan keuangan daerah untuk memenuhi program tersebut," ujarnya.

Program lain yang dijanjikan ketika dipercaya memimpin Kudus, yakni program token listrik gratis untuk semua tempat ibadah, baik tempat ibadah umat Islam maupun agama lainnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement