Kamis 22 Aug 2024 08:08 WIB

Bahkan Malaikat tak Sudi Firaun Bertobat

Hanya di saat detik-detik menjelang mati, Firaun berseru ingin tobat kepada Allah.

Firaun. Bahkan Malaikat tak Sudi Firaun Bertobat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak ayat Alquran mengisahkan sosok Firaun, yakni raja Mesir yang tiran dan berbuat zalim kepada orang-orang beriman. Allah SWT mengutus Nabi Musa dan saudaranya, Nabi Harun, untuk mendakwahi penguasa tersebut.

Bukannya langsung bertobat, Firaun terus saja mengingkari dakwah Nabi Musa dan Harun. Bahkan, sesudah menyaksikan sendiri sejumlah mukjizat sang nabi, raja Mesir ini tetap dalam sikapnya yang angkuh.

Baca Juga

Allah lalu menurunkan azab-Nya kepada sosok penindas Bani Israil tersebut. Firaun dan balatentaranya tenggelam di Laut Merah saat sedang mengejar Nabi Musa dan umat beliau.

Di detik-detik akhir hidupnya, Firaun sempat mengucapkan kesaksian yang penting. Ia mengucapkan syahadat, "Aku beriman bahwa tiada tuhan selain Zat Yang diimani oleh kaum Bani Israil.”

Namun, sebelum tuntas menyelesaikan kalimat syahadat, mulut pemimpin zalim ini sudah disumpal dengan tanah. Yang melakukannya adalah Malaikat Jibril.

Fakta ini terungkap dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW. Seperti diriwayatkan oleh al-Tirmidzi dari jalur Ibnu ‘Abbas, Rasulullah SAW pada suatu ketika mengisahkan perihal Firaun kepada para sahabat beliau.

"Pada waktu Allah menenggelamkan Firaun, ia mengucapkan, “Aku beriman bahwa tiada tuhan kecuali yang diimani kaum Bani Israil” (seperti disebut dalam Alquran surah Yunus ayat ke-90 --Red)."

Kemudian, Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Muhammad, seandainya saja engkau melihatku! Waktu itu, aku mengambil tanah hitam dari dasar lautan dan memasukkannya ke dalam mulut Firaun. Sebab, aku takut ia akan diliputi oleh rahmat (karena mengucapkan kalimat tauhid).”

Dalam riwayat lain, disebutkan sebagai berikut. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Malaikat Jibril memasukkan tanah ke dalam mulut Firaun karena takut ia mengucapkan 'Laa ilaaha illa Allah' atau Jibril takut Allah akan merahmatinya."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement