Dalam sebuah ceramahnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan, hadis tersebut menunjukkan, malaikat pun tidak jauh berbeda dengan orang. Makhluk yang diciptakan dari cahaya itu juga bisa kesal dengan tingkah polah manusia. Bahkan, sekaliber Jibril pun mengungkapkan kekesalannya.
Ia kesal dengan Firaun, sosok yang telah melampaui batas dalam berbuat kekufuran dan kerusakan di muka bumi. Inilah pula alasannya, Jibril tidak ingin Allah merahmati dan mengampuni penguasa zalim tersebut, yakni apabila penjajah Bani Israil itu berhasil mengucapkan kalimat "Laa ilaaha illa Allah" secara tuntas.
Nabi Musa AS pun menganggap Firaun sebagai sosok yang melampaui batas. Pernah saudara Nabi Harun itu berdoa agar hati tiran tersebut dan bala tentaranya dikunci mati oleh Allah.
وَقَالَ مُوۡسٰى رَبَّنَاۤ اِنَّكَ اٰتَيۡتَ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَاَهٗ زِيۡنَةً وَّاَمۡوَالًا فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ۙ رَبَّنَا لِيُضِلُّوۡا عَنۡ سَبِيۡلِكَۚ رَبَّنَا اطۡمِسۡ عَلٰٓى اَمۡوَالِهِمۡ وَاشۡدُدۡ عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ فَلَا يُؤۡمِنُوۡا حَتّٰى يَرَوُا الۡعَذَابَ الۡاَ لِيۡمَ