REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa mahasiswa dan rakyat bertema 'Peringatan Darurat' pada 21 Agustus 2024. lalu bisa dibilang sebagai demonstrasi besar yang pertama sejak terakhir terjadi pada 2019. Mahasiswa, pelajar, bersama rakyat berunjuk rasa mengawal putusan MK terkait Pilkada 2024 yang tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga di beberapa daerah di Tanah Air.
Terkait demonstrasi besar-besaran yang berujung dibatalkannnya revisi UU Pilkada itu, belakangan beredar potongan video ceramah Habib Rizieq Shihab (HRS) menjawab pertanyaan di mana dirinya saat 21 Agustus. Padahal, HRS bersama pengikutnya, selama ini dikenal sebagai pengkritik keras penguasa.
"Banyak yang nanya, habib ke mana? Jawab saya gampang, Gw turun, lu nggak turun, sampe capek, sampe kita dipenjara, sampe laskar kita dibunuh saudara, lu pada diem aja. Nah sekarang lu pada teriak, gw nonton dulu dah," kata HRS, yang disambut tawa jamaahnya.
Meski tak ikut turun ke jalan, HRS menegaskan bahwa, dirinya mendukung aksi unjuk rasa 21 Agustus. Menurutnya, gerakan mahasiswa, buruh, tani insya Allah murni bukan unjuk rasa bayaran.
"Cuma yangg teriak-teriak nyariin saya bukan yang begitu. Ini yang nyariin yang kemarin maki-maki kita, yang kemarin menghina-hina kita, yang kemarin musuhin kita. 'Habib Rizieq mana?', 'Habib Rizieq mana?', tumben lu nyari,"
"Dipikir kita nih anak baru gede, begitu dicari langsung nongrol, tunggu dulu.. Kan kita bilang, setan sama setan lagi berantem, nonton. Nonton dulu, tenang-tenang dulu. Santai nggak usah terburu-buru, insya Allah ada waktunya, insya Allah."