REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa jabatan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta akan berakhir pada 17 Oktober 2024. Namun, DPRD Provinsi DKI Jakarta masih belum menentukan tiga nama calon Pj Gubernur Jakarta yang akan diajukan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi DKI Jakarta Chicha Koeswoyo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan setidaknya dua nama untuk diusulkan menjadi calon Pj Gubernur DKI Jakarta. Dua nama itu adalah Heru Budi Hartono dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono.
"Iya kita juga (mau mengusulkan Heru). Satu lagi Sekda, Pak Joko," kata dia kepada wartawan di DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Ia menjelaskan, alasan partainya akan kembali mengusulkan Heru adalah karena masa jabatan pj gubernur hanya tersisa beberapa bulan lagi. Pasalnya, DKI Jakarta akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 27 November 2024 untuk memilih gubernur dan wakil gubernur definitif.
"Kalau Pak Heru ya ini kan tinggal berapa bulan lagi, ya sudah diteruskan saja. Jadi lebih efisien gitu," ujar Chica.
Ia menambahkan, untuk memimpin DKI Jakarta selama pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dibutuhkan sosok yang memiliki pengalaman. Menurut dia, Heru sudah cukup memiliki pengalaman memimpin DKI Jakarta, sehingga dinilai dapat ikut mengawal pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta 2024.
"Untuk mengawal pilkada ini kan juga dibutuhkan orang yang memang sudah mumpuni," ujar Chica.
Meski demikian, ihwal nama pasti yang akan diusulkan Fraksi PDIP akan disampaikan langsung dalam forum rapat pimpinan yang akan digelar pada 13 September 2024. Dalam forum rapat yang digelar pada Rabu siang, PDIP masih belum menyebutkan nama calon pj gubernur yang akan diusulkan.
Sebelumnya, anggota Fraksi PSI DPRD Provinsi DKI Jakarta Elva Fahri Qolbina mengatakan, pihaknya mendorong agar masa jabatan Pak Heru Budi sebagai pj gubernur diperpanjang hingga gubernur hasil Pilgub DKI 2024 terpilih dilantik. Menurut dia, Heru telah menunjukkan kemampuan dalam menjaga stabilitas pemerintahan dan memainkan peran penting dalam masa transisi ini khususnya ketika Jakarta menuju status baru sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
"Dengan pengalamannya, Pak Heru merupakan sosok yang tepat untuk memastikan semua program berjalan lancar dan efektif," ujar Elva.