Kamis 12 Sep 2024 22:05 WIB

Dipalak Hingga Dicekoki Miras, Siswa SMK di Gorontalo Alami Bullying Hingga Masuk RS

Perbuatan bullying tersebut viral di media sosial.

Bullying (ilustrasi).
Foto: Dok. Freepik
Bullying (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Seorang siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gorontalo Provinsi Gorontalo berinisial ARD (14 tahun) harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ia diduga mengalami perundungan (bullying) oleh sesama siswa di lingkungan sekolah.

Orang tua korban, MGS, mengatakan ia mengetahui anaknya menjadi korban perundungan dari video yang beredar di sosial media.

Baca Juga

"Dalam video tersebut, jelas ada kejar-kejaran, ada yang memukul, memegangi dan ada juga yang menyiram air. Oleh karena itu saya pastikan ini perundungan dan kekerasan terhadap anak saya," kata ayah korban, Kamis (12/9/2024).

Ia mengatakan, anaknya juga sempat dimintai uang sejumlah Rp 15 ribu oleh empat orang rekannya. Uang digunakan untuk membeli minuman beralkohol dari luar sekolah, namun korban beralasan uang tersebut akan dipakai jajan makanan.

Setelah terus dipaksa, akhirnya anaknya memberikan uang tersebut. Mereka membeli minuman beralkohol dari luar dan dibawa masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk dikonsumsi bersama-sama.

Pada saat itu, kata dia, anaknya dipaksa meminum minuman beralkohol sampai mabuk dan tidak sadarkan diri, bahkan mulut anaknya sampai mengeluarkan busa dan cairan berwarna hitam kental.

"Mengetahui informasi tersebut, saya dan istri langsung datang ke sekolah menjemput anak kami dan membawanya ke rumah sakit. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian," katanya.

Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Gorontalo Zulkarnain Tanipu mengatakan setelah menerima informasi kejadian ini, pihaknya melakukan pendampingan terhadap korban.

Setelah itu, dia mengundang orang tua dari masing-masing siswa untuk mengetahui lebih dalam terkait kejadian ini. Terkait dengan aksi perundungan kata dia, berdasarkan hasil pertemuan dengan orang tua dari para siswa, bahwa tidak ada tindakan pemukulan dan permasalahan ini tengah ditangani pihak yang berwajib.

"Kami dari pihak sekolah akan melaksanakan upaya-upaya sesuai dengan prosedur, dan untuk proses hukum, kami serahkan ke pihak yang berwajib," kata Zulkarnain.

Kapolsek Kota Utara Iptu Fredi Yasin mengatakan dengan kejadian yang telah ramai di sosial media ini, pihaknya telah mengamankan empat orang siswa yang diduga terlibat dalam aksi perundungan.

"Empat orang sudah kami amankan untuk dilakukan pemeriksaan. Mereka masih tercatat sebagai siswa," kata dia.

Ia juga mengatakan sampai saat ini Unit Reskrim Polsek Kota Utara masih melakukan pendalaman terhadap empat orang terduga pelaku untuk mengungkap motif dan peran dari masing-masing siswa yang diamankan.

"Korbannya sampai sekarang masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Gorontalo," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement