Kamis 26 Sep 2024 10:07 WIB

Apakah Nabi Adam Juga Dilengkapi Qubul dan Dubur Saat Diciptakan Oleh Allah SWT?

Allah SWT menciptakan fisik manusia dalam kesempurnaan

Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Hawa setelah 300 tahun terpisah
Foto: dok. Kemenag.go.id
Jabal Rahmah atau Bukit Kasih Sayang, yang mengkisahkan pertemuan Nabi Adam AS dan Hawa setelah 300 tahun terpisah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Adam alaihissalam diciptakan sebagai manusia pertama dengan bentuk dan fungsi yang sempurna. Dalam Alquran, Allah SWT menyebutkan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Surat At-Tin, 95:4). Allah berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

Baca Juga

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS At-Tīn [95]:4)

Ini berarti Nabi Adam, seperti manusia lainnya, memiliki organ-organ tubuh yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan fungsi tubuhnya.

Namun, kemudian muncul sebuah pertanyaan, apakah saat diciptakan Nabi Adam juga diberikan dubur (anus) dan qubul (alat kelamin)?

Menurut para ulama, Allah tentu juga menciptakan dua jalan keluar itu saat menciptakan Nabi Adam. "Jelaslah bahwa Allah menciptakan dua jalan keluar bagi Adam dan bagi seluruh keturunannya," dikutip dari penjelasan yang dilansir situs Islamweb. Hal tersebut dapat dipahami dari firman Allah Yang Mahakuasa:

فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ

Artinya: "....Maka, ketika keduanya telah mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga. (QS Al-A‘rāf [7]:22)

Ibnu Katsir juta menyebutkan riwayat Ubay bin Ka’ab dalam penafsirannya atas ayat ini. Dia berkata:

كان آدم رجلاً طوالاً كأنه نخلة سحوق كثير شعر الرأس فلما وقع فيما وقع فيه من الخطيئة بدت له عورته عند ذلك وكان لا يراها...

"Adam adalah seorang laki-laki. Dia tinggi, seperti pohon palem yang tinggi, dengan banyak rambut di kepalanya. Ketika dia melakukan dosa yang dia lakukan, bagian pribadinya (alat vitalnya) menjadi terlihat olehnya pada saat itu, tetapi dia tidak dapat melihatnya...."

BACA JUGA: Saat Hizbullah Dihajar Habis-habisan, ke Mana Iran dan Balas Dendamnya yang Dinantikan?

Menurut Ibnu Katsir, karena bahasa aurat (farji) terasa kurang pantas, maka kemudian diganti dengan bahasa "segala sesuatu yang membuat malu", dan dari situlah hadits Ibnu Abbas dalam firman Yang Maha Kuasa:

وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ

"Dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga".

قال: يجعلانه على سوآتهما أي على فروجهما

Allah berfirman: Mereka menaruhnya pada sisi tubuh mereka, yaitu pada bagian kemaluan mereka

Sementara itu, Al-Farahidi menjelaskan dalam kitab Al-Ain: "Dan kemaluan itu adalah bagian pribadi laki-laki dan perempuan, Allah berfirman: Maka terlihatlah aurat mereka."

Sementara itu, Allah SWT...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement