Ahad 29 Sep 2024 21:35 WIB

Guru Besar FKUI Dorong Upaya Preventif Cegah Ablasio Retina

Ablasio adalah sebuah kondisi medis yang menyebabkan kebutaan mendadak.

Red: Friska Yolandha
Ilustrasi mata. Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Andi Arus Victor mempresentasikan penelitian sebagai upaya preventif risiko ablasio retina.
Foto: dok Republika
Ilustrasi mata. Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Andi Arus Victor mempresentasikan penelitian sebagai upaya preventif risiko ablasio retina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Andi Arus Victor mempresentasikan penelitian sebagai upaya preventif risiko ablasio retina. Ablasio adalah sebuah kondisi medis yang menyebabkan kebutaan mendadak dan permanen apabila tidak segera ditangani.

Prof Andi dalam keterangannya menekankan pentingnya pencegahan sebagai langkah awal untuk menekan angka kejadian ablasio retina, yang di dunia mencapai 6,3-18,2 kasus per 100.000 penduduk per tahun.

Baca Juga

Menurut data dari Poliklinik Vitreoretina RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, setiap tahun tercatat sekitar 1.500 kasus ablasio retina regmatogen di Indonesia, dengan mayoritas pasien berusia produktif dan memiliki risiko kebutaan permanen.

"Ablasio retina adalah salah satu kondisi medis paling berbahaya bagi penglihatan. Ketika retina terlepas dari lapisan di bawahnya, pasien bisa mengalami kebutaan mendadak," ujar Prof Andi, Ahad (29/9/2024).