Menurut Ibnu Asyur, Abu Maryam ini tidak termasuk dalam kelompok Muslim pertama, maka dia tidak menganggap hadis yang diriwayatkan tentangnya dapat diterima.
Alasan dari nama tersebut adalah karena kisah Maryam, putranya dan keluarganya diuraikan di dalamnya sebelum diuraikan dalam surat-surat yang lain. Dalam hal ini, surat ini mirip dengan surat Ali Imran yang diturunkan di Madinah.
Ayat-ayatnya berjumlah sembilan puluh sembilan sesuai menurut ulama Madinah dan Makkah. Sementara menurut ulama Syam dan Kufah adalah sembilan puluh delapan.