REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mendesak komunitas global untuk mengambil langkah kolektif guna menghentikan upaya Israel yang dianggap "memicu perang" di Timur Tengah. Langkah tersebut mendesak untuk dilakukan mengingat tindakan Israel semakin menggila.
"Republik Islam Iran mengingatkan tanggung jawab setiap negara anggota PBB, negara-negara anggota Konvensi tentang Pencegahan dan Pidana Genosida, serta negara-negara anggota Konvensi Jenewa," kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya melalui Telegram, Sabtu (26/10/2024).
Teheran menekankan perlunya tindakan segera oleh komunitas internasional untuk mengakhiri genosida, perang, dan agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Lebanon serta mengekang upaya Israel memicu perang.
Angkatan Bersenjata Israel menyatakan bahwa pada Jumat malam menuju Sabtu, mereka telah menyerang target-target militer di Iran sebagai apa yang disebut rezim Zionis itu sebagai balasan atas serangan Iran pada 1 Oktober 2024. Penyiar CBS News melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa serangan Israel terhadap Iran terbatas pada target-target militer dan tidak melibatkan fasilitas nuklir atau minyak.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan "sangat prihatin" atas serangan udara terbaru Israel terhadap Iran. Mereka mendesak ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah agar segera diakhiri.
“Segala tindakan yang meningkatkan eskalasi sangat patut dikecam dan harus dihentikan,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.
Dia menegaskan kembali sikap Guterres bahwa semua pihak, termasuk mereka yang terlibat di Gaza dan Lebanon, harus menghentikan aksi militer dan mencegah perang regional yang lebih luas. Dujarric menekankan pentingnya kembali ke jalur diplomasi untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Uni Eropa serukan penahanan diri..