Sabtu 02 Nov 2024 14:50 WIB

Helikopter TNI AD Mendarat Darurat di Blora, Ini Penjelasan Kodam IV Diponegoro

Sebelum mendarat darurat, helikopter itu disebut tengah melakukan latihan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Sebuah helikopter diduga milik TNI AD melakukan pendaratan darurat di areal persawahan wilayah Dukuh Tindik, Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2024).
Foto: Istimewa
Sebuah helikopter diduga milik TNI AD melakukan pendaratan darurat di areal persawahan wilayah Dukuh Tindik, Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kodam IV Diponegoro mengonfirmasi adanya helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) yang melakukan pendaratan darurat di areal persawahan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (2/11/2024). Sebelum mendarat darurat, helikopter itu disebut tengah melakukan latihan.

"Berdasarkan keterangan yang kami peroleh sementara, memang benar ada heli TNI AD melakukan pendaratan di area persawahan di wilayah Randublatung, Blora," ungkap Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, kepada Republika lewat pesan tertulis.

Baca Juga

Menurut Andy, helikopter tersebut tengah melakukan latihan. "Info sementara heli yang terbang ini adalah dalam rangka latihan," ujarnya.

Namun Andy belum dapat menginformasikan rute latihan dari helikopter terkait. "Untuk kondisi heli sampai saat ini masih dalam proses pengecekan oleh awak," kata Andy saat dikonfirmasi apakah betul helikopter tersebut melakukan pendaratan darurat karena mengalami kebocoran oli.

Dia menambahkan, terdapat sepuluh awak dalam helikopter yang mendarat darurat di Randublatung tersebut. "Untuk kondisi awak seluruhnya dalam kondisi aman," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement