Rabu 27 Nov 2024 06:31 WIB

Walau Menang 3-2 atas Slovan Bratislava, Pelatih Milan Tak Senang Pertahanan Rossoneri

Fonseca menilai naik turun pertandingan karena ia merotasi sejumlah pemain.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih AC Milan Paulo Fonseca.
Foto: EPA-EFE/ROBERTO BREGANI
Pelatih AC Milan Paulo Fonseca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AC Milan Paulo Fonseca mengatakan timnya perlu meningkatkan pertahanan mereka setelah Rossoneri hampir kehilangan keunggulan dalam kemenangan 3-2 di Liga Champions atas Slovan Bratislava, Rabu (27/11/2024) dini hari WIB.

Milan mengamankan kemenangan ketiga berturut-turut di Liga Champions tetapi harus bertahan karena tuan rumah memperkecil ketertinggalan satu gol pada menit ke-88 dan berusaha menyamakan kedudukan di Stadion Nasional Slovakia.

Baca Juga

Sementara Fonseca senang bahwa timnya sudah meraih sembilan poin, pe;atih asal Portugal itu menunjukkan kesalahan pertahanan timnya yang menyebabkan drama pada akhir pertandingan.

"Kami telah memenangkan tiga pertandingan terakhir di Liga Champions. Kami telah mencetak sembilan gol. Itu sangat positif. Hari ini penting untuk menang, dan itulah yang kami lakukan," kata Fonseca kepada wartawan.

Ia merasa Milan mendominasi selama pertandingan. Fonseca mengganti banyak pemain, tapi tetap menunjukkan sejumlah hal positif. Namun, Fonseca mengakui beberapa hal perlu diperbaiki. Fonseca menilai naik turun pertandingan terjadi karena ia merotasi sejumlah pemain.

"Kami tidak melakukan penjagaan pertahanan dengan baik, kemudian setelah jeda, kami membaik. Kami pantas menang. Kami pantas mengakhiri dengan hasil yang berbeda," ujarnya.

Fonseca menambahkan bahwa ia tidak melihat masalah dengan sikap pemainnya, tetapi lebih pada pembacaan dan pemahaman mereka terhadap permainan saat bertahan.

"Hal-hal ini sulit dijelaskan. Mungkin karena para pemain bertahan ini belum banyak bermain. Ini masalah membaca, bukan sikap," katanya.

"Pada babak pertama, ketika kami membiarkan Slovan keluar, itu adalah masalah penjagaan pertahanan. Kami terlalu jauh dari para pemain bertahan, dan mereka selalu sendirian saat keluar. Masalahnya adalah membaca dan memahami apa yang sedang terjadi." 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement