Selasa 17 Dec 2024 05:56 WIB

Senator Jakarta Minta Pelaku Kasus Hukum tak Gunakan Atribut Islam

Fenomena penggunaan atribut keagamaan dapat menggiring opini tidak baik tentang umat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: A.Syalaby Ichsan
Senator asal Jakarta, Dailami Firdaus.
Foto: Republika.co.id
Senator asal Jakarta, Dailami Firdaus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dailami Firdaus meminta para pelaku kasus hukum tidak mengenakan atribut Islam saat tambil ke publik. Ia menilai, hal itu dapat mendiskreditkan Islam.

Dailami mengatakan, fenomena penggunaan atribut keagamaan, khususnya Islam, dapat menciptakan dan mengiring opini publik yang tidak baik tentang umat Islam secara keseluruhan. Karena itu, ia meminta atribut Islam tidak digunakan oleh para pelaku kasus hukum. 

Baca Juga

"Kita bisa melihat para terduga, tersangka, atau terdakwa, yang kemudian tiba-tiba memakai atribut yang Islami baik selama proses hukum, olah tempat kejadian perkara (TKP), dan ruang persidangan," kata senator asal Jakarta itu melalui keterangannya, Senin (16/12/2024).

Wakil Ketua Komite III DPD RI ini mencontohkan, baru-baru ini ada tersangka mutilasi yang saat pelaksanaan olah TKP menggunakan peci. Padahal, sebelumnya tersangka ditangkap dan diperlihatkan kepada publik melalui media tidak mengunakan peci.

"Pemakaian peci ini sangat identik dengan umat Islam. Jangan sampai ada tersangka yang ingin meraih simpati publik tapi justru memperburuk citra Islam,"ujar Dailami.

Menurut dia, penggunaan atribut Islam oleh para pelanggar hukum tanpa disadari lambat laun akan menciptakkan stigma. Masyarakat akan mengira bahwa pelaku tindak kriminal dan kejahatan lainnya adalah beragama Islam.

photo
Terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon Rifaldi (kanan) menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (9/9/2024). - (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement