Rabu 05 Feb 2025 16:54 WIB

Menyambut Harlah ke-102 NU, Rais Aam Suarakan Strategi 5 G

Munas dan Konbes NU diharapkan memberi hasil untuk ekonomi.

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar
Foto: Dok PBNU
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA —  Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) 2025 di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (5/2/2025). Munas dan Konbes kali ini mengangkat tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat".

Dalam sambutannya, Kiai Miftach berpesan kepada peserta Munas Konbes NU untuk melakukan rekontekstualisasi pemikiran pendahulu dalam bingkai trilogi ukhuwah, yaitu persaudaraan sesama Islam, sesama anak bangsa, dan sesama manusia.

Baca Juga

Dia juga menekankan agar NU menunjukkan ukhuwah Nahdliyah sebagai cerminan moral prima menuju bonus demografi. Hal ini diharapkan agar tidak malah menjadi musibah demografi dan generasi emas.

Menyambut Harlah NU ke-102, Kiai Miftach pun menegaskan NU perlu membangun strategi 5G sebagai penyeimbang revolusi Industri 5.0. Strategi 5G yang pertama adalah grand idea, yaitu visi misi NU untuk memperkuat semangat khidmah NU. 

Kedua, grand design yaitu program kerja yang terukur di semua tingkatan. Ketiga, grand strategy yaitu penyebaran invasi yang direncanakan dan dikelola pada kader dan ruang di negara. Keempat, grand control yaitu garis komando organisatoris. Kelima, yaitu grand sami'na wa atha'na.

"Ini penting karena ada tanda penggerogotan, bahkan hal yang mengernyitkan semangat kening kita untuk mengawasi jangan sampai program yang sudah kita sampaikan di semua tingkatan tergerogoti kepentingan sementara," kata Kiai Miftach.

Di samping itu, dia juga menyampaikan bahwa harlah ini titik tolak NU untuk tinggal landas bersaing dengan baik fastabiqul khairat dengan organisasi lain dalam memperkuat persatuan persaudaraan.

"Agar Indonesia tercinta ini terus mendapat keberkahan dan rakyat sejahtera dengan kepemimpinan Prabowo Subianto dan semua kementeriannya keluar dari kemiskinan ekstrem," jelas Kiai Miftach.

photo
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan pada Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama yang digelar sebagai rangkaian menjelang peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama tersebut mengangkat tema besar Asta Cita Dalam Perspektif Ulama NU. - (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement