Sabtu 08 Feb 2025 13:34 WIB

Thailand Rayu Xiaomi Bangun Pabrik EV Luar Negeri Pertama di Negaranya, Tidak di RI?

Xiaomi meluncurkan mobil listrik pertamanya tahun lalu.

Pengunjung diler utama Xiaomi Automobile melihat mobil listrik Xiaomi SU7 yang dipamerkan di Beijing, Selasa, 26 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pengunjung diler utama Xiaomi Automobile melihat mobil listrik Xiaomi SU7 yang dipamerkan di Beijing, Selasa, 26 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Thailand berharap Xiaomi mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik luar negeri pertamanya dan melakukan aktivitas R&D kendaraan listrik (EV) di negara Gajah Putih.

Perdana Menteri Thailand Petunthan bertemu dengan Wakil Presiden dan Kepala Keuangan Xiaomi Group Lin Shiwei pekan ini. Perdana Menteri Petongtan mengatakan bahwa ia sangat senang bertemu dengan Lin Shiwei dan mengetahui bahwa Xiaomi telah menerima dukungan dari Dewan Investasi Thailand (BOI).

Baca Juga

Petongtan mendorong Xiaomi untuk mempertimbangkan Thailand sebagai basis pentingnya, atau untuk mengembangkan Internet of Things (IoT) dan rantai pasokan perangkat pintar di Thailand untuk mendukung pengembangan pasar Thailand dan Asia Tenggara yang relevan.

Lin Shiwei mengatakan bahwa sejak Xiaomi meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, Xiaomi SU7 pada Maret 2024, penjualan telah berjalan dengan baik.

BOI mengemukakan bahwa Thailand merupakan negara dengan tingkat penggunaan kendaraan listrik tertinggi di Asia Tenggara, dengan ekosistem yang kuat dan kebijakan dukungan pemerintah, serta rantai pasokan kendaraan listrik yang lengkap.

Oleh karena itu, BOI berharap Xiaomi akan mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik luar negeri pertamanya di Thailand dan melakukan kegiatan R&D pada komponen utama kendaraan listrik untuk mendorong terbentuknya bisnis yang berkelanjutan di Thailand.

Perdana Menteri Petunthan menegaskan kembali bahwa pemerintah Thailand dan BOI akan sepenuhnya mendukung investasi Xiaomi dan memberikan berbagai langkah kebijakan untuk mendorong investasi, termasuk meningkatkan lingkungan bisnis.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia belum kedengaran meminta Xiaomi membangun pabrik mobil listriknya di Indonesia. Mudah-mudahan pemerintah Indonesia juga seagresif Thailand dalam mengundang investor China.

sumber : IT Home
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement