Senin 03 Mar 2025 02:04 WIB

Suami: Lilie Persiapkan Diri Selama Setahun Sebelum Mendaki Carstensz

Suami Lilie mengatakan telah mengikhlaskan kepergian istrinya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Suasana rumah Lilie Wijayanti Poegiono, salah satu korban meninggal di Puncak Carstensz, Sabtu (1/3/2025).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Suasana rumah Lilie Wijayanti Poegiono, salah satu korban meninggal di Puncak Carstensz, Sabtu (1/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Frigard Harjono (68 tahun) suami dari Lilie Wijayanto pendaki yang meninggal di Puncak Cartensz, Sabtu (1/3/2025), ikhlas dan mendoakan dengan kepergian istrinya tersebut. Ia mengenang sosok istrinya sebagai wanita pejuang.

Ia mengaku memperoleh informasi tentang kabar istrinya meninggal dunia pada Sabtu (1/3/2025) kemarin sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, Frigard memberitahukan berita tersebut kepada kedua anaknya yang berada di Jepang dan Singapura.

Baca Juga

Baginya istrinya akan mengejar sesuatu yang dipikirkannya hal tersebut bisa tercapai. Frigard mengaku banyak belajar dari almarhum istrinya yang berprofesi sebagai desainer tersebut. 

“Iya, berdoa. Hanya itu aja maksimal yang bisa dilakukan,” ucap dia di Bandung Ahad (2/3/2025).

Frigard melanjutkan istrinya telah melakukan persiapan selama satu tahun agar bisa mendaki ke Cartensz. Beberapa hal yang dilakukannya tracking, climbing dan lainnya seperti di Citatah, Kabupaten Bandung Barat.

Ia mengatakan istrinya berangkat dari Bandung ke Jakarta pada akhir Februari, lalu berangkat ke Timika, Papua. 

Selanjutnya, ia akan menjemput jasad korban besok ke Jakarta.

Sebelumnya, sebanyak dua orang pendaki meninggal dunia dalam perjalanan dari Puncak Carstensz Pyramid, Papua Tengah, akibat cuaca buruk. Tiga pendaki lainnya dilaporkan selamat meski mengalami hipotermia.

Dua pendaki meninggal dunia bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di teras 2. Kedua korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekan di Basecamp yang langsung kembali naik untuk membantu proses evakuasi.

Tiga pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang. Mereka adalah Indira Alaika (hipotermia akibat cuaca buruk), Alvin Reggy Perdana (hipotermia akibat cuaca buruk), dan Saroni (hipotermia akibat cuaca buruk).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement
Advertisement