Rabu 27 Aug 2025 17:53 WIB

Kasus Pengemudi SUV Tersangka yang Tewaskan Pelajar SMA 5 Bandung Dilimpahkan ke Kejari

Tersangka terancam hukuman maksimal enam tahun penjara

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kecelakaan beruntun melibatkan satu unit mobil jenis SUV dan mobil boks, serta satu sepeda motor terjadi di Jalan Anggrek, Kota Bandung
Foto: M Fauzi Ridwan.
Kecelakaan beruntun melibatkan satu unit mobil jenis SUV dan mobil boks, serta satu sepeda motor terjadi di Jalan Anggrek, Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Perempuan berinisial H pengemudi SUV yang menabrak Sulthan Abyan Fattan (16 tahun) pelajar SMAN 5 Bandung di Jalan Anggrek Kota Bandung, Selasa (5/6/2025) silam telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung. Kejaksaan telah menetapkan berkas perkara lengkap atau P21.

Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Fiekry Adi Perdana mengatakan, penyidik selama empat bulan telah melakukan penyelidikan mulai dari pengumpulan barang bukti, pemanggilan saksi hingga penetapan status tersangka. Saat ini, berkas telah dinyatakan lengkap sehingga tersangka dilimpahkan ke kejaksaan.

Baca Juga

"Alhamdulillah kemarin dari kejaksaan sudah P-21 (dinyatakan lengkap) tersangka dan barang bukti semuanya telah diserahkan ke kejaksaan negeri Kota Bandung," ujar Fiekry, Rabu (27/8/2025).

Menurut Fiekry, tersangka dijerat pasal 310 ayat 4 KUHPidana tentang kelalaian yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara. Tersangka telah ditahan di Lapas wanita Sukamiskin.

"Sesuai yang dipersangkakan di pasal, betul akibat kelalaian yang menyebabkan meninggalnya seseorang," kata dia. Hasil dari pemeriksaan BAP memang lalai dalam artian bukan ngantuk tetapi memang karena lalai, kaget, seperti itu yang kita dapatkan dari BAP," katanya.

Fiekry mengatakan, tersangka sudah mengemudi mobil selama 30 tahun dan sering melintasi jalan Anggrek. Pihaknya mengimbau apabila pengemudi mobil atau pengendaramotor merasa lelah atau capek untuk istirahat terlebih dahulu. Sebab hal kecil dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan.

"Jadi saya harap kalau memang capek, lelah, silahkan istirahat karena hal kecil saja bisa mengakibatkan hal besar (kecelakaan)," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement