Jumat 19 Sep 2025 16:19 WIB

Respons Kasus Keracunan MBG, Mensesneg: Kami Mohon Maaf, Itu Bukan Sesuatu yang Disengaja

Pemerintah telah melakuan evaluasi agar kasus keracunan tidak terulang.

Ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (16/9/2025) kemarin. Tercatat hingga Rabu (17/9/2025) malam terdapat 194 orang siswa yang terdampak.
Foto: Dok Polres Garut.
Ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), Selasa (16/9/2025) kemarin. Tercatat hingga Rabu (17/9/2025) malam terdapat 194 orang siswa yang terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memberikan respons khusus terhadap kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG)  di sejumlah daerah. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menempuh langkah pemulihan korban hingga evaluasi dapur dari serangkaian kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa wilayah.

Prasetyo, dalam konferensi pers di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, juga menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden yang tidak disengaja itu.

Baca Juga

“Atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, kami memohon maaf karena terjadi beberapa kali kasus di sejumlah daerah. Itu bukan sesuatu yang diharapkan, apalagi disengaja,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa pemerintah tengah menempuh serangkaian upaya dalam merespons kejadian itu. Kepada seluruh penerima manfaat yang terdampak, kata Prasetyo, BGN bekerja sama dengan pemerintah daerah telah memberikan penanganan secara cepat dan sebaik-baiknya.

Pemerintah pun langsung berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh.

“Ini tentu menjadi catatan dan bahan evaluasi. Upaya mitigasi dan perbaikan juga sedang dilakukan agar masalah ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Sebagai langkah perbaikan, BGN juga berupaya menanggulangi kasus ini dengan menargetkan 'zero incident', salah satunya dengan pembenahan dari dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement