Selasa 23 Sep 2025 09:02 WIB

Dinkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi Kasus Keracunan Massal Akibat MBG di Bandung Barat

Makanan MBG memang sebaiknya didistribusikan kurang dari empat jam.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwanv/ Red: Karta Raharja Ucu
Siswa-siswi yang mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah.
Foto: Wulan Intandari
Siswa-siswi yang mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Bandung Barat melakukan penyelidikan epidemiologi pascaterjadi kasus keracunan yang menimpa siswa diduga usai mengkonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin (22/9/2025). Mereka pun terus melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan Dinkes Bandung Barat langsung melaporkan kejadian dugaan keracunan akibat MBG yang dialami siswa ke sistem kewaspadaan darurat kesehatan, Senin (22/9/2025). Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

"Saya sedang menuju ke RSUD Cililin untuk memantau penanganan di lapangan. Kedua, melakukan penelitian epidemiologi," ucap dia saat dihubungi, Selasa (23/9/2025).

Ia menyebut tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat  turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban. Selain itu, penyelidikan dilakukan untuk memastikan penyebab keracunan.

"Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya)," kata dia.

Ia menyebut para korban keracunan masih terus berkembang dan bertambah. Mereka menjalani perawatan jalan termasuk beberapa di antaranya menjalani perawatan inap.

Untuk antisipasi, Vini mengatakan pemerintah bakal menyiapkan rumah sakit swasta untuk menangani para korban. Ia mengatakan makanan MBG memang sebaiknya didistribusikan kurang dari empat jam.

"Memang kita perbaiki itu mulai dari saat memasak saat distribusi kurang dari 4 jam. Dari pengalaman sebaiknya kurang dari empat jam," kata dia.

Korban keracunan massal diduga akibat mengkonsumsi MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat mencapai 352 orang hingga Selasa (23/9/2025) pagi. Mereka merupakan siswa usia PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement