Selasa 30 Sep 2025 20:54 WIB

Dasco Instruksikan Bantu Korban dan Pesantren Al-Khoziny Sesegera Mungkin

Masih terdapat santri yang terjebak di reruntuhan Mushala Al Khoziny.

Rep: Rizky Suryarandika, Muhyidin/ Red: Nashih Nashrullah
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Foto: AP Photo/Trisnadi
Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Berdasarkan data Badan SAR Nasional terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa itu, 99 orang berhasil diselamatkan dimana delapan orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian, sementara satu orang dilaporkan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan keprihatinan atas ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Dasco mendesak pemerintah segera bertindak cepat guna menolong para korban.

“Kita menyatakan perhatian, dan tadi kita sudah koordinasi dengan pihak pemerintah untuk bergerak membantu, dan juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (30/9/2025).

Baca Juga

Dasco berharap peristiwa tersebut secepatnya bisa ditangani dengan baik. Dasco tak ingin kejadian serupa terulang lagi di kemudian hari.

“Mudah-mudahan kejadian ini cepat diatasi dan tidak terulang lagi di tempat-tempat yang lain,” ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, bangunan bertingkat di kompleks asrama putra Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, bangunan tengah digunakan untuk kegiatan shalat Ashar berjamaah yang diikuti ratusan santri dan pengasuh ponpes.

Sampai dengan Senin tadi malam, masih ada santri yang dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan. Proses evakuasi dilakukan tim gabungan bersama aparat setempat.

Sedangkan Kepolisian Daerah (Polda) Jatim akan segera berkoordinasi dan melibatkan ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk membantu proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan gedung mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.

"Kalau reruntuhan diangkat masih belum memungkinkan, tadi pagi masih ada pergerakan bangunan. Ini yang perlu dipastikan bersama ahli konstruksi dari ITS," kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nanang Avianto saat mengunjungi lokasi kejadian di Sidoarjo, Selasa.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement