Jumat 23 Nov 2018 10:40 WIB

Pentingnya Membentuk Karakter Anak dengan Suprarasional

Mendidik anak itu hakikatnya mendidik diri sendiri.

Motivator Cara Berpikir Suprarasional, Asep Sapa’at
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
Motivator Cara Berpikir Suprarasional, Asep Sapa’at

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki anak yang berakhlak baik merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang telah membina keluarga. Kehadiran anak juga merupakan amanah besar bagi orang tua, di mana orang tua juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter sang anak.

Menjadikan anak hebat dengan cara berpikir suprarasional, demikian kiat sukses yang ditanamkan sang motivator, Asep Sapa’at kepada para jamaah pengajian Mabesad, dalam acara pembinaan rohani Islam yang digelar pada hari Senin (19/11) lalu.

Menjadi orang tua hebat berbeda maknanya dengan menjadikan anak hebat. Banyak orang tua hebat, tetapi anaknya tak berhasil dididik jadi anak hebat. Ini jadi bahan renungan bagi para orang tua, apa yang harus dilakukan agar bisa menjadikan anak lebih hebat.

"Mendidik anak itu hakikatnya mendidik diri sendiri. Gagal mendidik diri sendiri berpotensi gagal mendidik anak-anak kita. Maka, agar tidak jadi orang tua yang gagal, perbaiki cara berpikir dan berperilaku kita," tutur Asep Sapa'at seperti dalam siaran pers.

Ustaz Asep Sapa'at juga menegaskan, jadilah orang tua yang memahami jati diri, darimana berasal, apa tujuan hidup, dan kemana akan kembali? Berusaha menjadikan diri sebagai sosok teladan, buatlah karya hidup bermanfaat bagi banyak orang agar bisa menjadi suatu kebanggaan bagi anak-anak.

Kehadiran motivasi suprarasional ini bukan pertama kalinya di institusi TNI, sebelumnya sang penggagas suprarasional pun pernah menyambangi dan memberikan motivasi serupa kepada anggota. Acara yang berlangsung selama satu jam ini dihadiri pula perwira tinggi, perwira menengah, perwira pertama, anggota, dan PNS.

photo
Motivasi suprarasional di institusi TNI.

Meskipun sudah ikut ketiga kalinya, bagi Kepala Bintal Denma Mabesad semakin menambah kesadaran berpikir. “Kami sangat bersyukur atas kehadiran Ustaz Asep Sapa’at membekali anggota dengan suprarasional. Meskipun sebelumnya pernah mendapatkan langsung dari Pak Ridwan dan pada Fun Science Republika, tema yang diangkat sama-sama menggugah, sehingga semakin menambah ilmu buat kami selaku orang tua,” ungkap Mayor Inf Syamsul Hadi.

Menurutnya saat secara rasional sudah berikhtiar, namun pada suatu titik tak dapat memecahkannya. Maka, cara berpikir suprarasional menjadi solusi. Di mana secara lahir dan akal tak dapat menemukan solusi, namun dengan hati akan semakin mendapat petunjuk yang hakiki.

Ia pun menjelaskan, dibalik kesibukan sebagai prajurit dalam menunaikan tugas negara, kadang menghadapi situasi tak diharapkan, yakni tak dapat intens memantau tumbuh kembang anak. Oleh karenanya, dengan hadirnya cara berpikir suprarasional, kita bisa memahami cara agar amanah tertunaikan dengan baik dan kebutuhan anak untuk tumbuh kembang dapat dipenuhi pula.

“Tak hanya sekadar bagi diri dan keluarganya sendiri, kami berharap aktivitas ini dilakukan secara berjamaah,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement