Selasa 24 Jul 2018 15:34 WIB

Tim Satgas Pangan Sidak Harga Daging dan Telur Ayam

'Masih wajar, karena penyebabnya bahan baku pakan yang juga naik'.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Ketua Satgas Pangan Jabar, Kombes Pol Samudi, SiK, (tengah) saat sidak harga daging dan telur ayam
Ketua Satgas Pangan Jabar, Kombes Pol Samudi, SiK, (tengah) saat sidak harga daging dan telur ayam

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Tim Satgas Pangan Jabar menggelar sidak ke Pasar Kiaracondong, Kota Bandung. Menyusul melambungnya harga telur dan daging ayam dalam beberapa pekan terakhir ini. Sidak tersebut melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtukultura, Divre Bulog Provinsi Jawa Barat dan BPOM Provinsi Jawa Barat.

Dalam sidak yang dipimpin Ketua Satgas Pangan Jabar, Kombes Pol Samudi, SiK, Selasa (24/7) tersebut terungkap harga daging ayam dari suplier ke pedagang tergolong murah. Para pedagang membeli ayam potong hidup sebesar Rp 27 ribu hingha Rp 28 ribu per kilogram. Sedangkan pedagang menjual daging ayam ke konsumen setelah dipotong dan dibersihkan mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogramnya. Namun demikian, Satgas Pangan menilai harga jual dari pedagang ke konsumen tersebut masih wajar. "Dengan kondisi sekarang masih wajar karena penyebabnya bahan baku pakan yang juga naik. Namun kita akan terus melakukan pemantauan terhadap kedua komoditas ini" kata Samudi kepada para wartawan.

Sedangkan untuk harga telur para pedagang membeli komoditas tersebut dengan harha Rp 24 ribu per kilogram. Mereka kemudian menjualnya ke konsumen dengan harga Rp 26 ribu per kilogramnya. Harga jual ini pun dinilai Tim Satgas Pangan masih dalam kewajaran. "Hasil dari sidak di lapangan kita simpulkan harga jual pedagang ke konsumen masih wajar. Namun kita juga menilai harga saat ini memang tidak biasa dalam artian adanya kenaikan yang signifikan sehingga memberatkan konsumen," tutur dia.

Selain ke pasar tradisional, Satgas Pangan juga melakukan pengecekan harga ke pasar modern yang ada di Kota Bandung. Harga jual kedua komoditas tersebut tak terpaut jauh antara pasar tradisional dan modern. " Dalam beberapa hari ini harga kedua komoditas tersebut mengalami penurunan di kisaran Rp 2.00p per kologram," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement