Kamis 10 Mar 2022 22:16 WIB

Ekonom Bank Dunia: Rusia Nyaris Gagal Bayar Utang

Baik Rusia maupun Belarusia kini berada di wilayah default setelah sanksi Barat.

Red: Teguh Firmansyah
Simbol
Foto: Reuters
Simbol

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rusia dan Belarusia nyaris gagal bayar (default) utang karena sanksi besar-besaran yang dijatuhkan terhadap ekonomi mereka oleh Amerika Serikat dan sekutunya atas perang di Ukraina. Demikian disampaikan kepala ekonom Bank Dunia, Carmen Reinhart, kepada Reuters.

Kekhawatiran Rusia yang gagal membayar obligasi eksternal senilai 40 miliar dolar AS - default besar pertama sejak tahun-tahun setelah revolusi Bolshevik 1917 - telah membayangi pasar sejak serangkaian sanksi dan tindakan balasan oleh Moskow sebagian besar membuat negara itu keluar dari pasar keuangan global.

Baca Juga

"Baik Rusia maupun Belarusia berada di wilayah default," kata Reinhart dalam sebuah wawancara. "Mereka belum dinilai oleh agensi sebagai default selektif, tapi sangat dekat."

Fitch pada Selasa (8/3/2022) menurunkan peringkat utang Rusia dengan enam tingkat lebih jauh ke wilayah sampah menjadi "C" dari "B". Ia mengatakan, default akan segera terjadi karena sanksi dan pembatasan perdagangan telah merusak kesediaannya untuk membayar utang.

Reinhart mengatakan dampak sektor keuangan sejauh ini terbatas. Tetapi risiko dapat muncul jika lembaga-lembaga keuangan Eropa lebih terekspos pada utang Rusia daripada yang diperkirakan.

Sekitar setengah dari obligasi mata uang keras Rusia dipegang oleh investor asing dan Moskow harus membayar 107 juta dolar AS dalam pembayaran kupon untuk dua obligasi pada 16 Maret. Perusahaan-perusahaan Rusia hanya memiliki kurang dari 100 miliar dolar AS obligasi internasional yang beredar.

Bank-bank asing memiliki eksposur lebih dari 121 miliar dolar AS ke Rusia dengan sebagian besar terkonsentrasi di pemberi pinjaman Eropa. Demikian menurut data dari Bank of International Settlements."Saya khawatir tentang apa yang tidak saya lihat," kata Reinhart.

"Lembaga-lembaga keuangan memiliki kapitalisasi yang baik, tetapi neraca seringkali buram ... Ada masalah default sektor swasta Rusia. Seseorang tidak bisa berpuas diri."

China juga dengan cepat memperluas pinjamannya ke Rusia setelah pencaplokan Krimea pada 2014. Para analis mengatakan Ukraina juga akan membutuhkan keringanan utang tahun ini mengingat pengeluaran besar-besaran terkait perang dan beban utang yang berat sebesar 94,7 miliar dolar AS pada akhir 2021.

Baca juga : Rusia Susun Rencana Sita Aset Perusahaan Asing

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement