REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerontokan rambut menjadi salah satu masalah umum yang dihadapi wanita ketika menghadapi periode transisi menopause atau perimenopause. Keadaan ini juga kerap membuat para wanita tidak percaya diri dengan penampilannya.
Namun jangan terlalu khawatir, karena ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah itu. Dilansir dari laman First for Women, Kamis (11/2), berikut sembilan cara menangani rambut rontok selama perimenopause.
1. Cari tahu apakah ada masalah medis yang menyebabkan kerontokan rambut
Perimenopause adalah kondisi penuaan alami. Tapi rambut rontok bisa menjadi gejala dari masalah serius. Hal pertama yang harus dilakukan jika mengalami kerontokan rambut adalah menemui dokter Anda, untuk memastikan Anda tidak memiliki masalah kesehatan seperti anemia, lupus, atau hipotiroidisme.
Setelah Anda dan dokter menentukan bahwa kerontokan rambut Anda disebabkan oleh perimenopause, mungkin inilah saatnya untuk mencoba beberapa perawatan lain.
2. Pertimbangkan untuk menambah hormon
Jika kerontokan rambut dipicu oleh hormon kewanitaan yang menurun, maka Anda bisa mengganti estrogen dan progesteron melalui suplemen penumbuh rambut dan produk rambut rontok dapat membantu. Pilihan pengobatan lain mungkin dengan pil KB indeks androgen rendah.
3. Pakai produk penumbuh rambut
Anda juga bisa mencoba menghentikan kerontokan dengan memakai produk penumbuh rambut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20 persen wanita mengalami pertumbuhan rambut kembali dan sekitar 40 persen mengalami pertumbuhan kembali rambut setelah empat bulan penggunaan penumbuh rambut.
4. Kurangi frekuensi keramas
Para ahli tampaknya setuju bahwa keramas setiap hari tidaklah baik. Keramas memang tidak membuat rambut rontok, namun mengeringkan rambut dengan hair dryer atau penggunaan catokan akan membuat rambut rusak dan memicu kerontokan. Untuk mengurangi kerusakan, biarkan rambut kering secara alami atau kurangi penggunaan catokan.