REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guru Besar Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Suryono mengembangkan penelitian tentang sistem transportasi cerdas berbasis internet of things(IoT). Alat ini bisa dipakai untuk pemantauan serta pengaturan manajemen dan integrasi sistem transportasi di area dalam jumlah besar.
Menurut Suryono pengembangan sistem transportasi cerdas ini sudah dimulai, termasuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kerja sama dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan PT Perlengkapan Jalan Raya sebagai bentuk dari sistem penelitian berbasis 'Triple Helix'," katanya.
Menurut dia, ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk bidang instrumentasi fisika, dituntut mengikuti tren kemajuan era revolusi industri 4.0. Peran instrumentasi dalam revolusi industri 4.0, kata dia, difokuskan pada digitalisasi, otomasi, dan teknologi informasi, dan komunikasi.
"Integrasi teknologi ke arah pemanfaatan dunia siber tersebut mutlak diperlukan untuk bersaing di dunia global," katanya.
Ia menyebut setidaknya terdapat enam teknologi yang memiliki korelasi erat dengan bidang fisika, yakni Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), big data, cloud and edge computing, computer vision and face recognition, robotik dan proses otomasi, serta teknologi nano dan sains material. Menurut dia, ilmu fisika memiliki potensi besar untuk dijadikan sarana dalam mengimbangi perkembangan revolusi industri 4.0.