Jumat 10 Sep 2021 18:24 WIB

Kemendikbudristek: Asesmen Nasional Bukan Ujian

Asesmen Nasional bantu persiapkan perencanaan pendidikan yang lebih baik.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah siswa mengerjakan soal saat mengikuti Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMP Negeri 10 Denpasar, Bali, Rabu (25/8/2021). Simulasi tersebut dilaksanakan sebagai salah satu persiapan menjelang pelaksanaan ANBK yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan mutu pendidikan bagi tiap satuan pendidikan.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Sejumlah siswa mengerjakan soal saat mengikuti Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMP Negeri 10 Denpasar, Bali, Rabu (25/8/2021). Simulasi tersebut dilaksanakan sebagai salah satu persiapan menjelang pelaksanaan ANBK yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan mutu pendidikan bagi tiap satuan pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pauddikdasmen Kemndikbudristek, Sri Wahyuningsih, mengatakan, keberadaan Asesmen Nasional (AN) dimaknai beragam, terutama oleh para orang tua. Dia melihat masih banyak kerisauan dan kecemasan yang muncul akibat pelaksanaan AN, terutama di bidang sarana dan prasarana karena AN dilakukan berbasis komputer.

“Di sini, kita akan menyampaikan upaya-upaya apa yang perlu dilakukan sekolah di bawah koordinasi dinas pendidikan, untuk mengoptimalkan peralatan TIK yang dapat menunjang pelaksanaan AN,” ujar perempuan yang akrab disapa Ning itu, dalam siaran pers, Jumat (10/9).

Baca Juga

Ning menyampaikan, masih ada orang tua yang menganggap AN merupakan pengganti ujian nasional. Lalu, masih ada juga sekolah yang berpikir untuk hendak memberikan pelajaran tambahan kepada para peserta didik untuk mendapatkan hasil AN yang baik.

Menurut Ning, dalam prosedur operasional standar implementasi AN semuanya sudah dijelaskan secara teknis, yakni AN bukanlah ujian. AN, kata dia, dilakukan sebagai dasar untuk mendapatkan informasi konkret terhadap kualitas pendidikan, baik di level sekolah maupun kabupaten, kota, dan provinsi.

“Dengan AN, kita dapat mempersiapkan perencanaan pendidikan yang lebih baik berdasarkan hasil yang didapatkan nanti. Baik sekolah, pemda, maupun pemerintah pusat, bersinergi mendorong percepatan kualitas SDM unggul di masa yang akan datang melalui AN,” jelas Ning.

Sementara itu, peneliti pada Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Rahmawati, menyatakan, AN dibutuhkan walaupun tidak jadi penentu kelulusan. Dia mengatakan, AN dapat dijadikan sebagai cermin atau alat deteksi untuk mengetahui kondisi sekolah hingga nantinya bagian mana saja yang harus diperbaiki dapat diketahui.

“AN itu seperti kaca, sehingga kita tahu mana yang harus diperbaiki, dan AN bukan untuk individu murid, tetapi agregat sekolah,” jelas dia.

Semua itu disampaikan pada kegiatan webinar Serentak Bergerak: Mempersiapkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) melalui Digital Literacy, pada Kamis (9/9). Selain membahas AN berbasis komputer, webinar ini dilakukan untuk mendorong peningkatan literasi masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement