Tidak seperti kebanyakan penelitian lain, studi Providence membentang lebih dari enam bulan. Studi termasuk salah satu yang terbesar dari jenisnya. Temuannya menunjukkan bukti bahwa perlindungan vaksin Covid-19 berkurang dengan cepat, terutama untuk pasien berusia 80 tahun atau lebih.
"Kami juga dapat mengidentifikasi perbedaan penting berdasarkan jenis vaksin dan karakteristik pasien yang akan membantu menginformasikan program booster potensial," ujar Compton-Phillips, dikutip dari laman Times Now News, Senin (28/2/2022).
Compton-Phillips menyampaikan, studi berpeluang menghubungkan jaringan peneliti dengan data perawatan kesehatan skala besar. Itu dapat dimanfaatkan untuk membantu sistem kesehatan, lembaga kesehatan masyarakat, pembuat kebijakan, pasien, serta masyarakat menghadapi tantangan kesehatan.
Secara keseluruhan, data tetap mendukung pentingnya vaksinasi untuk perlindungan terhadap rawat inap. Temuan juga dengan jelas membuktikan kebutuhan untuk meningkatkan perlindungan dengan booster setelah 200 hari.
Kebutuhan itu utamanya penting dipenuhi untuk pasien lansia berumur 80 tahun ke atas atau dengan kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko infeksi parah. Selain kelompok itu, perlindungan tambahan mungkin diperlukan untuk semua orang.
"Selain mempromosikan penggunaan vaksin secara umum, dokter dan pembuat kebijakan harus mempertimbangkan untuk memprioritaskan suntikan booster kepada mereka yang paling berisiko mengidap Covid-19 yang parah," kata kepala petugas analisis medis Providence, Ari Robiscek.