Kamis 07 Apr 2022 20:46 WIB

'15 Minutes Rule' Bantu Atasi Sulit Tidur, Seperti Apa Langkahnya?

Aturan 15 menit dapat membantu mengatasi kesulitan tidur.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tempat tidur (ilustrasi). Kesulitan tidur sering kali hanya berlangsung sementara dan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, pada sebagian orang, kondisi itu perlu ditangani dengan upaya lebih.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Tempat tidur (ilustrasi). Kesulitan tidur sering kali hanya berlangsung sementara dan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, pada sebagian orang, kondisi itu perlu ditangani dengan upaya lebih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar sepertiga dari populasi umum diperkirakan mengalami kesulitan untuk tertidur atau insomnia. Kabar baiknya, para ahli di bidang ilmu tidur telah merancang sebuah trik bernama 15-minutes rule atau aturan 15 menit yang ditujukan khusus untuk membantu kesulitan tidur tersebut.

"Meski terasa seperti sebuah pengalaman yang memicu kesepian, banyak orang yang mengalami kondisi serupa (kesulitan tidur malam)," jelas dr Bryony Sheaves dan Prof Colin Espie dari University of Oxford, seperti dilansir The Sun, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga

Dr Sheaves dan Prof Espie mengatakan, kesulitan tidur sering kali hanya berlangsung sementara dan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, pada sebagian orang, kesulitan tidur perlu ditangani dengan upaya lebih.

Salah satu trik yang dapat membantu adalah aturan 15 menit. Berdasarkan aturan ini, seseorang yang tak bisa tertidur setelah berbaring di kasur selama 15 menit perlu beranjak bangun, pergi ke ruangan lain, dan melakukan aktivitas yang merelaksasi.

"Sampai Anda merasa lelah dan mengantuk, serta siap kembali ke kasur untuk tidur," jelas dr Sheaves dan Prof Espie.

Dr Sheaves dan Prof Espie mengatakan, kebanyakan orang yang sulit tidur melakukan satu kesalahan umum. Kesalahan tersebut adalah hanya berdiam diri dan menghabiskan banyak waktu di kasur dalam kondisi terjaga. Kondisi ini dapat membuat otak mengaitkan kasur dengan sikap atau kondisi terjaga, rasa frustrasi, hingga kecemasan mengenai tidur.

"Untuk memperbaiki koneksi kasur-tidur Anda, ikuti aturan 15 menit," jelas kedua peneliti yang merupakan bagian dari Nuffield Department of Clinical Neurosciences Medical Sciences Division.

Dr Sheaves dan Prof Espie mengatakan, orang-orang yang sulit tidur tak perlu memantau jam untuk melakukan aturan 15 menit. Mereka cukup memperkirakan saja waktu 15 menit tersebut sambil melakukan aktivitas yang merelaksasi atau memicu rasa kantuk.

Para ahli mengungkapkan bahwa beranjak dari kasur ketika tidak bisa tidur jauh lebih baik dibandingkan hanya berbaring tanpa bisa tertidur. Membiarkan diri berbaring dalam waktu lama di kasur ketika sedang mengalami kesulitan tidur bisa memunculkan perasaan cemas mengenai tidur. Kecemasan ini bisa berakibat pada semakin sulitnya seseorang untuk terlelap.

Beranjak bangun dan mengalihkan fokus pada hal lain ketika sulit tidur bisa membangun "sleep pressure" di hari berikutnya. "Sleep pressure" atau tekanan bahwa kita harus tidur ini akan mendorong seseorang untuk tidur lebih cepat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement