Kamis 21 Oct 2010 04:05 WIB

Komnas HAM Kecam Aksi Kekerasan Di Papua

Rep: Indah Wulandari/ Red: Siwi Tri Puji B
Cuplikan video di situs Youtube tentang  kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI
Foto: Youtube
Cuplikan video di situs Youtube tentang kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menengarai beredarnya video berlatar Puncak Jaya yang beredar di Youtube menunjukkan fakta adanya kekerasan oleh oknum TNI. "Aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI dan telah menyebar ke seluruh dunia melalui internet merupakan tindakan keji dan melanggar HAM," ujar Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, Rabu (20/10).

Ifdhal pun menjelaskan, pihaknya telah mencermati berbagai tindak kekerasan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua sejak enam tahun lalu. Namun, dengan beredarnya video kekerasan tersebut, Komnas HAM bakal melanjutkan investigasi lanjutan dan pencegahan. Komnas HAM,imbuh Ifdhal,akan terus mendorong dialog bagi penyelesaian masalah Papua secara menyeluruh.

"Komnas HAM mendesak Panglima TNI agar melakukan investigasi dan klarifikasi kebenaran rekaman secara terbuka dan hasilnya diumumkan secara terbuka pada publik," tambah Ifdhal.

Wakil Ketua Komnas HAM Yoseph Adi Prasetyo menuturkan, ia telah meneliti video yang dibuat kisaran 12 April 2010 itu. Ia menyimpulkan, teknik penyiksaan yang terlihat di gambar berdurasi lima menit itu menunjukkan kekhasan cara interogasi profesional agar si korban mengakui sesuatu. Puncaknya, pada tanggal 20 April lalu, Komnas HAM menerima laporan seorang anggota majelis gereja tubuhnya mengambang di sungai Desa Buragi.

"Bupati Puncak Jaya Lukas Enumbe bermasalah. Kesalahannya, Bupati meng-OPM-kan semua yang melawan kebijakan berupa operasi gabungan," ungkap Yoseph.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement