REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, setidaknya tiga syarat untuk mencopot menteri di kabinet, menyusul isu perombakan kabinet yang makin kencang terdengar.
Pertama, menteri bersangkutan memiliki kinerja yang buruk. "Kedua, dia dinilai masyarakat berkinerja buruk," kata Burhan, Kamis. Dan ketiga, secara politik mendapat dukungan untuk dirombak.
"Artinya kader yang dicopot hanya mereka yang tidak harmonis dengan partainya, tidak lagi memiliki keterikatan yang kuat lagi dengan partai dan ditarik mandatnya oleh partai. Namun mereka juga akan digantikan oleh kader dari partai yang sama," katanya.
Menurut dia, saat ini Partai Demokrat menjadi sedikit lemah, karena itu kemungkinan Presiden bisa saja justru akan merombak menteri dari partai pemenang pemilu itu yang dinilainya buruk.
"Ini bisa jadi untuk menunjukkan SBY lebih mampu mendisiplinkan Partai Demokrat namun hal itu bila terjadi tentu akan menimbulkan kegelisahan di kalangan Demokrat," katanya.
Ia menambahkan, bisa saja dibuat skenario ketiga yang lebih halus dengan merekrut para profesional yang memiliki keterkaitan dengan partai politik.
Saat ini di kabinet, Demokrat memiliki enam menteri. Mereka adalah: Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri ESDM Darwin Saleh, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara EE Mangindaan, Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.