REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Liga Primer Indonesia (LPI), M. Sholeh, menyatakan Simon Kujiro, pemain Semarang United, sudah melakukan pelanggaran berat. Simon melakukan pemukulan terhadap Wasit Rusdiansyah dalam pertandingan melawan tuan rumah Bogor Raya pada Ahad (23/1) lalu.
"Simon sudah melakukan pelanggaran berat karena dia melakukan pemukulan terhadap wasit yang dianggap oleh Simon memberikan keputusan yang tidak fair," kata Sholeh kepada para wartawan di Jakarta, Jumat (28/1).
Menurut dia, tindakan Simon itu tak dapat dibenarkan. Di atas lapangan, wasit itu seorang hakim yang keputusannya harus dijunjung tinggi oleh seluruh pemain dan ofisial tim.
Insiden Bogor ini menjadi barometer untuk LPI yang ingin mewujudkan setiap pertandingan berlangsung dengan menjunjung tinggi sportivitas dan menegakkan fair play. "Apapun keputusan wasit seharusnya ditaati oleh semua pemain dan ofisial tim. Jika ada seorang pemain dan ofisial tim yang merasa dirugikan terhadap apapun keputusan wasit, mereka dapat mengajukan keberatan sesuai dengan prosedur yang berlaku kepada Komisi Disiplin LPI," katanya.
Komisi Disiplin LPI akan memanggil Simon, ofisial klub Semarang United, dan wasit Rudiansyah pada Rabu (2/2) pekan depan. "Sebelum menjatuhkan keputusan kita akan mendengar kesaksian langsung dari Simon dan wasit."
Setelah itu, secepatnya Komdis akan mengambil keputusan kepada Simon. Hukuman yang akan dijatuhkan Komisi Disiplin dipastikan akan setimpal dengan pelanggaran berat yang dilakukan oleh Simon dan hukuman ini pun punya efek jera kepada para pemain lain.
"Kami berharap insiden Bogor ini menjadi yang pertama dan terakhir. Ini juga jadi pelajaran buat para pemain, wasit, dan ofisial tim supaya tetap menjunjung tinggi sportivitas dan menegakkan fair play di setiap pertandingan LPI," tegas Sholeh.