REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG – Suasana Kota Temanggung sepanjang pagi hingga siang ini masih mencekam. Konsentrasi massa masih terlihat di sejumlah titik. Sementara aktivitas warga dan perdagangan berhenti. Belum diketahui sampai kapan kondisi ini akan berangsur normal.
Sejak kerusuhan meletup dan berbuntut dengan pembakaran, sebagian besar toko yang ada di jantung kota maupun pinggiran Temanggung langsung tutup. Kejadian pembakaran itu mulai berlangsung pukul 09.30 atau beberapa menit setelah jaksa membacakan tuntutan 5 tahun penjara kepada pelaku penodaan agama, terdakwa Anthonius Richmord Bawengan.
‘’Dari pada jadi korban lebih baik tutup, kita pilih aman saja,’’ ujar Cipto, pemilik toko pakaian di Jalan Jenderal Soedirman.
Hal sama juga dilakukan Gunawan, pedagang bahan bangunan. Dia langsung tutup begitu melihat kerusuhan. ‘’Padahal toko saya baru buka pukul 08.00 dan satu setengah jam kemudian kita tutup. Seluruh karyawan kami pulangkan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.’’
Tak hanya pemilik toko, pedagang pasar di Pasar Kliwon juga cepat-cepat mengemasi barang dagangnya. Pasar yang tidak jauh dari tempat kerusuhan itu langsung tutup ditinggal para pedagangnya. ‘’Kalau mau dibilang rugi pastilah, tapi daripada jadi korban lebih baik tutup saja,’’ ujar Siswati, pedagang ikan.