Selasa 08 Feb 2011 14:44 WIB

Menkominfo: Pemuatan Berita Negatif dan Positif Harus Berimbang

Menkominfo Tifatul Sembiring
Menkominfo Tifatul Sembiring

REPUBLIKA.CO.ID,

KUPANG - Menkominfo Tifatul Sembiring meminta pers berlaku seimbang dalam memberitakan hal positif dan negatif. Ia menilai banyak prestasi anak bangsa yang perlu disiarkan melalui media cetak dan elektronik negeri ini.

Hasil pertanian segala bidang minim atau bahkan luput dari pemberitaan. "Sementara kerusuhan atau hal-hal yang negatif mendapat porsi pemberitaan besar dan terkadang diulang-ulang penayangannya maupun ulasannya," katanya di Kupang, Selasa.

"Kebebasan pers oke tetapi harus bertanggung jawab," kata kata Menkominfo pada Konvensi Media Massa serangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2011 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menuturkan bahwa pers harus logis dalam pemberitaan dan jangan sekadar provokasi, selain itu pemberitaan  ditayangkan hanya untuk mengejar rating.

Pers, lanjut Tifatul, mempunyai tanggung jawab sosial, mencerdaskan masyarakat dan pers juga harus memiliki moral.

"Kami rindu berita investigasi yang mendalam, mana khasanah budaya kita. Itu semua jangan dilupakan oleh kalangan pers," ucapnya mengkritik.

Dalam kesempatan ini, Tifatul juga menyayangkan masih ada media sosial seperti "facebook" dan "twitter" yang digunakan tidak semestinya, untuk caci-maki atau fitnah dan sebar kebohongan dengan menyembunyikan akunnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement