Selasa 08 Feb 2011 18:43 WIB

Ketua Muhammadiyah Temanggung: Rusuh Bukan Tipikal Muslim Temanggung

Rep: M As\\\'adi/ Red: Siwi Tri Puji B
Kantin di teras gereja Betel, Graha Shekinah, tak luput dari amukan massa dalam kerusuhan di Temanggung, Selasa (8/2).
Foto: Antara
Kantin di teras gereja Betel, Graha Shekinah, tak luput dari amukan massa dalam kerusuhan di Temanggung, Selasa (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Kerukunan umat beragama di kota dingin Temanggung terkoyak. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung, KH As’ari Muhadi, mengaku terkejut dengan kasus ini.

"Sebagai unsur Muhammadiyah, kami minta agar polisi mengusut tuntas, baik  pelaku anarkis, maupun aparat yang melakukan tindakan tidak sesuai prosedur,’’ katanya.

Menyinggung munculnya sinyalemen, bahwa sebagian besar pelaku kerusuhan orang luar Temanggung, As’ari mengatakan, bisa saja hal itu terjadi. Pasalnya, jauh-jauh hari Forum Kerukunan Umat Beragama di kabupaten ini telah  melakukan koordinasi.

Hal serupa dikemukakan KH Yusuf Tajjudin Noor, ketua PC NU Temanggung. "Kami segenap warga NU sangat prihatin atas peristiwa itu, namun NU juga jengkel terhadap ulah terdakwa, hanya saja harus disikapi secara prosedural dengan menghormati hukum yang berlaku,’’ katanya.

Ia juga minta kepada semua elemen NU serta umat Islam di daerahnya agar tak gampang terprovokasi. Sebab, tidak kecil kemungkinannya, terutama anak-anak muda terprovokasi.

"Islam melarang kita berbuat anarkhis. Sekali lagi saya mengajak agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berlangsung, kalau tidak puas sampaikan melalui jalur resmi,’’ katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement