REPUBLIKA.CO.ID,Benghazi- Pasukan pemimpin Libya Muammar Khadafi terus merangsek ke kota yang dikuasai pemberontak di Benghazi, Sabtu (19/3).
Dunia menentang tuntutan Pemerintah Libya yang akan mensegerakan gencatan senjata dan terus memaksa pemberontak untuk mundur. Juru bicara pemberontak mengatakan pasukan Libya Khadafi sudah memasuki kota Benghazi, sementara saksi dari Reuters melihat setidaknya satu ledakan terjadi di dekat markas gerakan pemberontak di kota itu.
"Mereka telah memasuki Benghazi dari Barat. Mana kekuatan Barat ? Mereka mengatakan akan menyerang dalam beberapa jam," kata juru bicara militer pemberontak Khalid al-Sayeh.
Pertempuran terus terjadi meski Pemerintah Libya berjanji menawarkan gencatan senjata dan aksi militer Prancis diperkirakan akan segera datang oleh negara barat.
"Semuanya sudah siap untuk melakukan aksi militer, tetapi keputusan sekarang menjadi salah satu keputusan politik. Sudah jelas kita harus bergerak cepat," sumber pemerintah Prancis mengatakan, beberapa jam sebelumnya pemerintah Perancis sebagai tuan rumah pertemuan internasional membicarakan intervensi militer politik terhadap Libya.
Pemerintah Libya membantah pasukannya telah melakukan aksi militer di sekitar Benghazi. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, mereka telah menawarkan gencatan senjata dan menyalahkan para pemberontak terhadap berbagai serangan yang telah dilakukan.
Seperti ledakan yang mengguncang Benghazi, pejuang pemberontak mengatakan mereka dipaksa mundur dari pinggiran kota ketika pemberontakan melawan Gaddafi dimulai sebulan yang lalu.
Sebuah jet tempur ditembak jatuh di Benghazi pada hari Sabtu. "Saya melihat lingkaran pesawat sekitar, keluar dari awan, kepala pesawat mengarahkan target yang terlihat jelas, dan kemudian tertabrak dan jatuh ke dalam api dan kemudian asap hitam naik," kata koresponden Reuters Angus MacSwan