REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kisruh yang mendadak berpusat di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memunculkan beragam spekulasi. Salah satunya adalah ‘serangan’ sistematis dari eksternal menggunakan mantan kader PKS.
“Itu memang terlalu spekulatif. Tapi, tak akan Yusuf Supendi –misalnya- menjadi pion eksternal kalau memang tak ada persoalan di internal,” kata peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi, Rabu (23/3). Baru munculnya Yusuf Supendi menggugat bekas partainya, ujar dia, memang bisa saja menjadi indikasi intervensi dari kalangan di luar PKS.
Soal siapa yang mungkin mengail di air keruh dalam persoalan PKS ini, Burhanudin menolak menjawab. “Banyak kemungkinannya. Tak tertutup kemungkinan kelompok luar. Tapi juga ‘tersingkirnya’ faksi keadilan dari PKS oleh generasi baru yang dominan, bisa menjadi satu kemungkinan lain,” kata dia. Kontestasi di internal PKS, tambah Burhanudin, tidak bisa ditepiskan begitu saja.
Informasi yang dihimpun Republika menyebutkan bahwa kisruh PKS ini tak bisa dipisahkan dari isu besar koalisi pendukung Pemerintah maupun pergantian menteri di kabinet (//reshuffle//). Ketika pergantian menteri tidak bisa dilakukan dengan mulus sebagai plan A, maka mematikan citra PKS menjadi plan B untuk tetap bisa dilakuan reshuffle.