Selasa 22 Mar 2011 11:53 WIB

Dialog Ahmadiyah Jangan Melulu Dititikberatkan Soal HAM

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Ahmadiyah, ilustrasi
Foto: Antara
Ahmadiyah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengajar Institut Ilmu Alquran, Pangadilan Dulay, mengkritik organisasi pro-Ahmadiyah yang hanya menjadikan Hak Asasi Manusia (HAM) selaku tameng yang melindungi Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Menurut dia, dialog seharusnya terkonsentrasi pada persoalan substantif yang nantinya akan menjelaskan mengapa umat Islam keberatan dengan Ahmadiyah.

"Ini kan masalah mengacak-acak suatu ajaran agama. Jadi, apakah pantas mengacak-acak ajaran agama merupakan hak asasi yang harus dilindungi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/3).

Daulay menjelaskan persoalan Ahmadiyah yang banyak mengemukan adalah pelanggaran hak asasi yang dilakukan umat Islam. Tapi, bila berbicara tentang pelanggaran terhadap pengacakan-acakan satu ajatan agama, umat Islam tidak pernah didukung. "Inikah aneh, HAM dari mana yang mengacak-acak agama lain," sekali lagi Daulay menegaskan.

Karena itu, Daulay mengharapkan dialog nasional yang berlangsung tidak membahas masalah HAM saja tetapi secara menyeluruh termasuk keberatan umat Islam terhadap Ahmadiyah begitu pula dengan Ahmadiyah yang diharapkan mampu memberikan pembelaan bahwa mereka tidak mengacak-acak ajaran agama tertentu.

Terakhir, Daulay mengharapkan pemerintah agar mengeluarkan aturan yang lebih tegas apakah dalam bentuk SKB atau aturan lain yang lebih mengikat. "Saya kira, sangat jelas, SKB atau aturan yang mungkin nantinya menjadi solusi haruslah berisikan pembubaran organisasi Ahmadiyah. Masalah ini kalau dibiarkan bisa menjadi bom waktu yang mengancam persatuan dan kesatuan umat," pungkasnya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement