Sabtu 22 May 2010 07:05 WIB

Polisi Selidiki Peredaran Video Mesum Pelajar Sukabumi

Rep: riga/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Aparat kepolisian Sukabumi masih menyelidiki peredaran video mesum yang melibatkan pelajar. Keberadaan video mesum pelajar yang masih di bawah umur tersebut kini menghebohkan masyarakat Kabupaten Sukabumi.

Pasalnya, salah seorang pelajar dalam video itu menggunakan seragam salah satu sekolah milik swasta di Sukabumi. Meskipun setelah dikonfirmasi, pelajar wanita tersebut ternyata sudah dikeluarkan dari sekolah.

Video mesum yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut direkam dengan menggunakan handphone (HP). Pelaku yang terlibat hanya pelajar wanita R (15 tahun) dan pasangan pria yang usianya lebih tua.

Kapolsek Caringin, AKP Adang Rusmana mengatakan, pihak kepolisian sudah meminta keterangan pelajar wanita yang ada dalam video mesum. ‘’Saat ini polisi sedang mencari keberadaan pelaku pria dalam video,’’terang dia, kepada wartawan.

Dikatakan Adang, peredaran video mesum yang melibatkan anak di bawah umur melanggar ketentuan perundangan yang berlaku. Terlebih, penyebaran video porno di tengah masyarakat melanggar undang-undang antipornografi.

Sementara itu di tempat terpisah, salah seorang pengurus yayasan sekolah Al Masthuriyah yang seragamnya ada dalam video, membantah bahwa siswa tersebut masih bersekolah di tempatnya. ‘’Pelajar itu sudah dikeluarkan dari sekolah sejak bulan Februari 2010,’’ujar Sekretaris Yayasan, Dadih Addyar.

Menurut dia, pelajar tersebut bukan santri karena belajar pulang pergi dari rumah orangtuanya. Dikeluarkannya siswa tersebut dari sekolah karena yang bersangkutan tidak mentaati ketentuan sekolah. ‘’Sehingga saat ini yang bertanggungjawab adalah pihak keluarganya,’’cetus Dadih.

Akibat peredaran video mesum yang menggunakan seragam, pihak sekolah kini menarik semua seragam dari para siswa. Hal itu untuk mengurangi dampak psikoligis yang dialami oleh para pelajar lainnya.’’Pihak sekolah kini sedang mempertimbangkan langkah hukum menghadapi kasus itu,’’imbuh Dadih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement