Selasa 22 Jun 2010 06:50 WIB

Lima Pengusaha Warnet Mengaku Diperas Polisi

REPUBLIKA.CO.ID,Lima pengusaha jasa warung internet di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku menjadi korban pemerasan polisi karena mereka dituduh ikut menyebarkan film dan gambar porno.

"Beberapa waktu lalu jajaran Reserse Polres Gunungkidul melakukan razia penertiban peredaran video porno di sejumlah warung internet (warnet), dari razia tersebut petugas menyita sejumlah CPU, kemudian saat kami mengurus dan akan mengambil CPU ternyata kami harus membayar jutaan rupiah," kata salah seorang pengusaha jasa warnet yang minta namanya tidak disebut, Senin.

Menurut dia, uang tebusan yang diminta polisi tersebut nilainya sangat jauh dari harga CPU itu sendiri sehingga dirasakan sangat memberatkan. "Nilainya cukup besar, untuk lima pengusaha warnet total mencapai Rp10 juta," katanya. Ia mengatakan, pihaknya juga diintimidasi polisi dan diancam agar tidak memberitahukan masalah uang tebusan ini kepada wartawan.

"Aparat polisi juga mengancam agar masalah ini tidak diberitahukan kepada wartawan," katanya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gunungkidul AKP M Qori Oktohandoko ketika dikonfirmasi membantah pihaknya melakukan pemerasan terhadap para pengusaha warnet. "Kabar itu dari mana", itu sama sekali tidak benar," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan mengembalikan perangkat CPU milik lima pengusaha warnet yang terjaring razia tersebut secara gratis dan saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait isi rekaman yang ditemukan saat razia digelar.

"Kami akan melihat persoalan tersebut secara cermat dan belum tentu video-video tersedia di CPU warnet yang disediakan atau disebarkan pihak pengguna warnet, melainkan bisa juga milik pengunjung yang sengaja mengunduh dan masih tersimpan di perangkat CPU yang kini diamankan," katanya.

Ia mengatakan, memang saat ini pihaknya belum dapat memastikan kapan CPU milik para pengusaha warnet tersebut akan dikembalikan karena saat ini masih diperlukan untuk penyelidikan. "Pada saatnya nanti sudah kondusif, lima unit CPU akan dikembalikan secara gratis dan tidak ada pungutan sepeserpun. Sekarang ini belum tepat kondisinya untuk dikembalikan karena kabar video porno mirip artis itu mas,'' ujarnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement