Rabu 28 Jul 2010 03:27 WIB

Terpidana Kasus Pencabulan Gantung Diri

Rep: Djoko Suceno/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Cecem bin Adam (58 tahun), terpidana delapan tahun kasus pencabulan anak di bawah umur nekat gantung diri di ruang sel Blok Bawah Barat No 14 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, Selasa (27/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Warga Kampung Pagutan, Desa Cikidang Bayabang, Kecamatan Mangge, Kabupaten Cianjur, masuk ke Sukamiskin sejak 29 April 2008.

Menurut Kepala Lapas Sukamiskin, Murdjito, kasus gantung diri napi ini, pertama kali diketahui oleh seorang petugas jaga. Pagi itu, kata dia, Cecem meminta izin tak mengikuti kegiatan layanan karena akan dijenguk keluarganya. Namun sekitar pukul 09.00 WIB, korban tak kunjung keluar ruangan sel. ’’Setelah kita cek, dia sudah meninggal dengan cara gantung diri,’’ jelasnya.

Saat itu juga, pihak Lapas langsung menghubungi Polsekta Arcamanik. Petugas kemudian membawa jenazah korban ke RS Hasan Sadikin. Dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan, korban dalam beberapa hari ini terlihat murung. ''Kalau malam dia terlihat gelisah,'' kata Kapolsekta Arcamanik, AKP Asep Gunawan, kepada para wartawan, di tempat kejadian perkara (TKP).

Selain meminta keterangan dari para saksi, lanjut Asep, petugas juga menyita bukti-bukti di antaranya kain yang digunakan untuk gantung diri, catatan harian korban, dan sejumlah barang bukti lainnya. Dari catatan harian tersebut, terungkap bahwa korban memiliki sejumlah utang. ’’Bahkan dalam catatan harian pada kertas kusam itu, korban berpesan agar anak-anaknya dirawat. Dia juga meminta maaf kepada keluarga korban pencabulan,’’tutur dia.

Dari bukti-bukti yang ada pada fisik korban, lanjut Asep, Cecem diduga kuat bunuh diri. Penyebabnya, imbuh dia, mungkin karena tekanan mental yang berat. Sebagaimana diketahui, korban divonis delapan tahun atas kasus pencabulan anak di bawah umur. ''Mungkin kasus tersebut membuat dia tertekan dan tak sanggup lagi menahan beban tersebut,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement