REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Produksi padi 2010 berdasar angka ramalan (Aram) III yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan sebesar 65,98 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau naik 1,58 juta ton (2,46 persen) dibandingkan produksi 2009.
Menteri Pertanian (Mentan), Suswono, mengatakan, hujan yang terjadi sepanjang tahun menyebabkan petani menanam padi kembali sehingga perkiraan produksi padi pada Aram III mendekati target 3,2 persen. “Hasil dari Aram III memang di bawah target, yaitu 2,46 persen, tapi kami harapkan nanti di angka sementara akan naik lagi,” kata Mentan, usai pelantikan eselon I di Auditorium Kementerian Pertanian, Senin (1/11).
Mentan menuturkan, dengan perkiraan Aram III tersebut, Bulog pun setidaknya bisa lebih menyerap beras. “Bulog harus lebih aktif mencari daerah sentra panen yang masih bisa dijangkau kalau tidak bisa mainkan peran komersil,” jelasnya.
Mentan menambahkan, selama ini penyerapan Bulog terkendala oleh harga yang berada di atas HPP dan kurang memainkan peran komersil. Padahal, masih terdapat daerah seperti Pinrang, Sulawesi Selatan yang harganya masih bisa dijangkau oleh HPP. Mentan mengungkapkan, sampai akhir tahun potensi Bulog untuk menyerap 300-400 ribu ton.
Berdasar rilis BPS, kenaikan produksi padi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 234,54 ribu hektar (1,82 persen) dan produktivitas 0,31 kuintal per hektar (0,62 persen). Kenaikan produksi padi pada 2010 sebesar 1,58 juta ton terjadi pada perkiraan September sampai Desember sebesar 2,09 juta ton, sedangkan realisasi produksi Januari sampai Agustus turun 0,51 juta ton.
Berdasar hasil Aram III 2010 produksi padi di Jawa diperkirakan 35.995.608 ton dan luar pulau Jawa 29.985.062 ton. Pada 2009 produksi padi tercatat 64.398.890 ton.