Sabtu 06 Nov 2010 06:21 WIB

Tiga RS Jarak Kurang 20 Km dari Merapi tak Fungsi, Pasien Diungsikan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endro Yuwanto
Pengungsi anak korban Merapi
Foto: ap
Pengungsi anak korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Akibat erupsi Merapi, di wilayah DIY dan Jawa Tengah ada tiga rumah sakit (RS) dan satu rumah sakit lapangan yang tidak berfungsi. Ini karena rumah sakit tersebut berada di dalam radius kurang dari 20 km dari Merapi. Pasien pun terpaksa diungsikan.

''Rumah Sakit tersebut adalah RS Ghrasia Pakem, RS Panti Nugroho Pakem, RSU Muntilan, dan RS Lapangan Kemalang,'' ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta Jumat (5/11).

Pasien RSU Muntilan sudah dipindahkan ke RSUD Magelang, Pasien RS  Grhasia sudah dipindahkan ke Panti Asuhan Bina Karya Bener Kota Yogyakarta, dan Pasien RS Panti Nugroho sudah dipindahkan ke RS Panti Rapih Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Bondan Agus Suryanto mengatakan ada enam kegiatan yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Provinsi berkaitan dengan bencana Merapi yaitu: surveilensi, kesehatan lingkungan, gizi, promosi kesehatan, data dan informasi, dan pelayanan kesehatan di 13 tempat penampungan. Setiap penampungan ada koordinatornya.

Untuk melakukan keenam kegiatan tersebut Dinas Kesehatan Provinsi bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di DIY, UGM, Poltekes, Unicef dan lain-lain. Dari hasil surveilens yang dilakukan di beberapa tempat barak pengungsian ada beberapa penyakit yang  mendominasi yaitu Ispa, hipertensi, sefalgia, mialgia, common cold, gastritis, konjungtivitis, dan dermatitis.

Menurut Bondan, yang perlu dipertimbangkan adalah air yang berada di Sleman dengan adanya letusan Merapi banyak yang macet, sehingga ada kesulitan dalam menyediakan air bersih. Untuk itu upaya dilakukan PMI  adalah akan menginstal alat air di PKU Muhammadiyah Gamping untuk diberikan kepada para pengungsi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement